Peran ASEAN sebagai wadah penyelesaian konflik politik dan keamanan di Asia Tenggara mendapat tingkat kepercayaan yang cukup besar dari rakyat Indonesia.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) dan Litbang Kompas, 57,4 persen dari 510 responden yakin bahwa ASEAN mampu menjalankan peran tersebut.
Dukungan terbanyak datang dari generasi Baby Boomer (usia lebih dari 55 tahun), dengan persentase sangat yakin mencapai 12,4 persen, yakin 55,7 persen, menjawab tidak tahu sebanyak 5,2 persen dan tidak yakni 25,8 persen.
"Mayoritas Baby Boomer yakin ASEAN mampu membantu menyelesaikan masalah politik dan keamanan di Asia Tenggara," kata Kepala Pusat SK Isu Khusus dan Analisis Data, Edi Suharto dalam seminar capaian dan refleksi Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa (21/11).
Meski sebagian besar dari generasi Baby Boomer, Gen X, Y dan Z merasa yakin bahwa ASEAN mampu menjalankan peran perdamaian, namun keraguan paling besar dikemukakan oleh Gen Z.
"Generasi Z, yaitu mereka yang berusia 17-24 tahun ragu jika ASEAN mampu menyelesaikan beberapa permasalahan seperti perbatasan Laut China Selatan dan perdagangan manusia," papar Edi.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon pada tanggal 11-13 September 2023 setelah KTT ASEAN ke-43 yang digelar di Jakarta pada 5-7 September lalu.
Penelitian dilakukan di 10 kota besar yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Makassar, Samarinda, Pontianak, Manado, dan Jayapura, dengan jumlah peserta mencapai 510 orang.