Direktur National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi/Ist
Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 diminta untuk memiliki program kemaritiman. Mengingat secara geopolitik dan geoekonomi, Indonesia berada di persilangan dua samudera dan benua.
Direktur National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi melihat saat ini belum ada satupun paslon yang memiliki program maritim.
“Belum ada kita lihat, kalaupun ada, mungkin belum tersosialisasikan dengan baik. Tapi ini aneh, belum ada capres yang bicara maritim,” kata Siswanto kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/11).
Sambung dia, aspek maritim sangat penting bagi Indonesia, sehingga publik khususnya masyarakat maritim ingin melihat sejauh mana konsep dan program para capres-cawapres.
“Untuk meyakinkan masyarakat maritim, para capres ini harus paparkan konsep maritimnya. Soalnya banyak sekali persoalan maritim yang dihadapi oleh bangsa ini,” tegasnya.
Lanjut Siswanto, masalah maritim tersebut mulai dari pelayaran, kepelabuhanan, penegakan hukum di laut, hingga masalah nelayan.
Menurut dia, pemerintahan Jokowi yang hampir menginjak masa 10 tahun, meninggalkan banyak PR (Pekerjaan Rumah) di aspek kemaritiman.
“Jokowi dulu punya konsep poros maritim dunia, namun 9 tahun berjalan, kita melihat belum banyak yang dibenahi di sektor maritim. Sebaliknya ada beberapa hal justru tambah parah,” bebernya.
“Nah, makannya itu para capres ini berlomba untuk memaparkan program-program maritim. Untuk memperbaiki apa yang sudah dijalankan oleh pemerintah Jokowi,” pungkasnya.