Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan/RMOL

Politik

Evaluasi Pesawat TNI AU, Komisi I Buka Kemungkinan Panggil Panglima TNI dan Menhan

KAMIS, 16 NOVEMBER 2023 | 17:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

rmol.id Komisi I DPR RI meminta Panglima TNI dan stakeholder terkait untuk melakukan investigasi insiden jatuhnya pesawat TNI Angkatan Udara TT-3103 di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.

“Kualitas daripada pesawatnya, atau memang kecelakaan alami, atau unsur manusia. Kan ada 3 hal. Ya mesti harus diselidiki oleh Panglima (TNI),” kata anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/11).

Syarief mengatakan, setelah investigasi rampung, Komisi I DPR RI membuka peluang untuk memanggil Panglima TNI dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk membahas evaluasi insiden jatuhnya pesawat TNI AU TT-3103.

“Mungkin kita lihat dulu hasil investigasinya dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu mungkin kalau perlu ya (dipanggil Panglima atau Menhan),” kata Politikus Senior Partai Demokrat ini.

Namun, kata Syarief, yang harus dilakukan saat ini adalah ditanggulangi dan diinvestigasi terlebih dahulu penyebab karunya pesawat milik TNI AU tersebut.  

“Yang penting ditanggulangi dulu semuanya bisa dimengerti apa nih penyebabnya dan sebagainya, saya pikir itu dulu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pesawat milik TNI Angkatan Udara dilaporkan jatuh di area Pegunungan Tengger, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11).

Berdasarkan video amatir warga yang didapat redaksi, pesawat tersebut berseri TT-3103 dan dalam kondisi hancur. Bagian ekor pesawat patah terpisah dengan badan pesawat.

Video lain memperlihatkan detik-detik pesawat meledak tak lama setelah jatuh. Beberapa warga yang sempat melihat dari dekat pun langsung berhamburan menjauhi lokasi.

Sementara pada video lain yang direkam warga, ada salah seorang korban dalam insiden tersebut.rmol.id

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

UPDATE

KSAL Beberkan Kondisi Keamanan Maritim Indo-Pasifik di Forum Internasional

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:35

Oplos Theory

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:05

Kasus Kerusakan Lingkungan oleh Freeport Harus Diungkap Lagi

Minggu, 09 Maret 2025 | 04:45

Telkom Berikan Solusi Teknologi Tingkatkan Layanan Rumah Sakit

Minggu, 09 Maret 2025 | 04:15

PHK dan Kepemilikan Saham Pekerja

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:57

Rocky Gerung: Prabowo Ada di Suasana Penuh Ketidakpastian

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:33

Fokus ke Sukuk, BPKH Hindari Investasi Berisiko

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:09

Arief Poyuono: Pemerintahan Prabowo Tidak Mungkin Digulingkan

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:52

Kinerja Kejagung Usut Korupsi BBM Oplosan Menuai Kritik

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:30

PSN N219 Amfibi Penuhi Kebutuhan Negara Kepulauan

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:16

Selengkapnya