Berita

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (ketiga dari kiri) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/11)/RMOL

Politik

Pemilu 2024 Dihantui Ketidakdamaian, PKB: Alarm Demokrasi Mau Mati

KAMIS, 16 NOVEMBER 2023 | 16:07 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemilu 2024 masih dihantui bayang-bayang ketidakdamaian. Pasalnya, dalam proses dan tahapan pemilu banyak ditemukan sesuatu yang janggal dan bermasalah.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Nomor Urut Pasangan Capres Telah Ditetapkan, Saatnya Menuju Kampanye dengan Damai” di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/11).

“Koalisi Perubahan, Pak Anies dan Pak Muhaimin, begitu Amin deklarasi di Tanah Laut, di sana ada penghadangan, habis itu seakan-akan ada soal hukum dan lain lain, kita dituduh gak akan bisa mendaftar karena terlalu banyak masalah. Eh ternyata di sisi lain ada yang bermain betul dengan hukum. Bahkan konstitusi,” kata Jazilul.

Jazilul menyebut, demokrasi memang bisa membuat semua orang menangis bahkan kecewa. Tak terkecuali anggota DPR RI.

“Ada yang kemudian (bilang) alarm dipencet, alarm demokrasi yang mau mati, pemerkosaan hukum, itu dipencet,” selorohnya.

Sebab, lanjut dia, pada Pilpres 2024, hukum seolah dipermainkan hanya untuk sekadar meloloskan satu orang saja.

“Nah itu menurut saya, bayang-bayang ketidakdamaian itu ada, jika memang dari awal memang tidak clear kalau bahasa kitanya itu subhat, ya gak harus gak halal, remeng remeng,” tuturnya.

“Dia dianggap haram nyatanya juga konstitusi membolehkan, dianggap halal kok produknya melalui produk di dalam ruang gelap yang tercela kena pelanggaran berat,” demikian Jazilul.

Hadir Narasumber lain dalam diskusi tersebut yakni Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Syarief Hasan, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, dan Pengamat politik Abdul Hakim MS.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya