Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti/RMOL
Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti menyoroti pertemuan tokoh masyarakat di Rembang beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pertemuan itu bermuatan kampanye bertopeng gerakan moral.
“Kami menghormati perbedaan pandangan politik yang disampaikan oleh sejumlah tokoh masyarakat yang mengatasnamakan Majelis Permusyawaratan Rembang. Namun, perlu dipahami pertemuan tersebut adalah bagian dari strategi kampanye politik Pilpres yang diduga dikendalikan oleh Tim Sukses Capres tertentu,” kata Haris dalam keterangannya, Senin (13/11).
Lanjutnya, sejumlah tokoh masyarakat yang berkumpul di Rembang tersebut merupakan pembenci atau
haters-nya Prabowo dalam dua kali Pilpres sebelumnya.
“Mereka akan terus mencari cara untuk menjatuhkan kredibilitas Prabowo. Beberapa nama yang berkumpul tersebut pernah tampil menjadi tim kampanye di Pilpres 2019, dengan rekam jejak sebagai spesialis kampanye negatif,” jelasnya.
“Mereka merekayasa narasi bertopeng moral dan nilai-nilai yang ditujukan semata untuk menjatuhkan nama baik Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ungkap dia.
Masih kata dia, walaupun apa yang mereka sampaikan tersebut bernada pesan moral dan nilai-nilai, namun tendensinya sangat kuat mengandung kepentingan politik Pilpres.
“Cara yang mereka gunakan adalah model kampanye negatif untuk mendelegitimasi pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Mereka memoles kepentingan politik Pilpres dengan isu moral dan nilai-nilai,” pungkasnya.