Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Nong Rong/Net
Gelombang pertempuran antara pasukan junta Myanmar dan pemberontak di wilayah perbatasan membuat China bereaksi.
Pasalnya, serangan rudal yang diluncurkan junta Myanmar beberapa pekan terakhir telah melewati perbatasan dekat wilayah China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Nong Rong pun mendesak junta Myanmar segera bekerja sama dengan Beijing agar stabilitas di sepanjang perbatasan terjaga. Hal itu disampaikan Rong saat kunjungannya ke Myanmar pada 3 hingga 5 November 2023.
"Myanmar diminta untuk bekerja sama dengan China menjaga stabilitas di sepanjang perbatasan China-Myanmar," kata Rong dikutip dari
Reuters, Senin (6/11).
Ia menegaskan, China siap menjadi penengah agar semua pihak yang berkonflik di Myanmar bisa berdialog mencapai rekonsiliasi.
"Kami mendesak semua pihak untuk segera menghentikan pertempuran, menyelesaikan perbedaan secara damai melalui dialog dan konsultasi, dan menghindari eskalasi,” tegasnya.
Myanmar bergejolak sejak kudeta militer pada Februari 2021 yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. Dalam gejolak ini, China merupakan salah satu negara yang menolak pemberian sanksi pada junta Myanmar.
Namun demikian, hubungan China dengan Myanmar mulai tegang setelah serangan udara junta mengenai sisi perbatasan Beijing. Pada Sabtu (4/11), satu warga negara China tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan tersebut.