Berita

Konferensi internasional bertajuk "Forum Uighur Internasional: Konvensi Parlemen Global" digelar di Tokyo, Jepang pada 31 Oktober 2023/Net

Dunia

Lawan Genosida Uighur, Jepang Gelar Konferensi Parlemen Internasional

JUMAT, 03 NOVEMBER 2023 | 15:39 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam upaya meningkatkan kerjasama menolak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan genosida terhadap etnis Uighur, Kaukus Parlemen Jepang-Uighur (JUPC) menggelar konferensi internasional bertajuk "Forum Uighur Internasional: Konvensi Parlemen Global".

Mengutip ANI News pada Jumat (3/11), forum tersebut berlangsung selama dua hari di Gedung DPR Tokyo dan dihadiri oleh 150 peserta dari anggota parlemen, politisi, pembela hak-hak Uighur, dan perwakilan masyarakat sipil.

"Konferensi mempertemukan anggota parlemen dari berbagai negara yang bekerja melawan Genosida Uighur dan mendukung Uighur di seluruh dunia," bunyi laporan tersebut.


Anggota Parlemen Eropa, David Lega mengaku terhormat dapat bergabung dengan panelis terkemuka dalam forum di Tokyo.

"Kami secara kolektif membahas propaganda China untuk kejelasan kebijakan, persatuan untuk kebenaran dan keadilan," kata Lega dalam unggahan di platform X.

Pelapor Khusus PBB untuk Bentuk-Bentuk Perbudakan Kontemporer, Tomoya Obokata mengatakan bahwa di zaman ini perbudakan masih ditemukan pada warga Uighur.

"Orang-orang Uighur dieksploitasi oleh China dan ini merupakan bentuk dari perbudakan kontemporer," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Kongres Uighur Dunia, Dolkun Isa mendesak agar genosida segera dihentikan dan mendorong diskusi lebih lanjut tentang masalah ini.

"Kami meminta pemerintah di tingkat internasional untuk melakukan sesuatu untuk menghentikan genosida Uighur," tegasnya.

Jepang adalah negara pertama di kawasan Asia-Pasifik yang secara terbuka mengutuk dan mengakui kekejaman yang sedang berlangsung terhadap warga Uighur dan kelompok etnis Turki lainnya.

Sejak tahun 2019, pada masa pemerintahan Shinzo Abe yang kedua, Jepang menjadi satu-satunya negara non-Barat yang menandatangani pernyataan bersama yang mengecam Genosida Uighur di PBB setiap tahunnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya