Potongan video Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Paiman Raharjo memimpin rapat/Net
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Paiman Raharjo, tengah menjadi sorotan di media sosial.
Hal tersebut, setelah viral potongan video Paiman yang memimpin rapat pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Diamati Direktur Eksekutif Voxpoll Center, Pangi Syarwi Chaniago, ramainya pembahasan pada video itu wajar. Terlebih, adanya kecurangan penyalahgunaan wewenang pejabat negara di Pilpres 2024 untuk memenangkan figur tertentu.
"Model-model begini, bagaimana kita mengatakan pemilu itu lapangan datar. Tidak terjadi abuse of power," kata Pangi kepada wartawan, Selasa (31/10).
Dikatakan Pangi, tindakan yang dilakukan Paiman itu bisa disebut sebagai dampak langsung keputusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan seorang kepala daerah maju dalam Pemilihan Presiden walaupun usianya belum 40 tahun.
Menurutnya, banyak pihak yang telah mengingatkan hal itu, adanya gerakan dari dalam pemerintahan yang menjaga jarak dengan memberikan dukungan politik kepada Gibran sebagai anak dari Jokowi.
"Ini yang sebetulnya yang kita risaukan, kita ingatkan jauh-jauh hari. Kalau sudah anak presiden yang maju bertarung, begini akibatnya. Enggak disuruh, dikerjain. Semua ngambil muka," tandasnya.
Terpisah, Wakil Menteri Desa Paiman Raharjo, menjelaskan, dia memimpin rapat tersebut sebagai Ketua Umum Relawan Sedulur Jokowi, bukan sebagai Wamendes.
Dia mengatakan rapat itu digelar secara internal di rumah wakil ketua umum Sedulur Jokowi pada Minggu (29/10). Pembahasannya, adalah agenda relawan Sedulur Jokowi yang akan menggelar Rakernas.
Karena itu, Paiman memastikan rapat tersebut menetapkan Bambang Saputra menjadi ketua SC Rakernas Sedulur Jokowi dan ketua Agus Totok sebagai Ketua OC.
"Dan saya tidak terlibat dalam kepanitiaan tersebut," tandasnya.