Berita

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat melepas ekspor PT Malindo Food Delight di Cikarang, Jawa Barat, pada Jumat, 20 Oktober 2023/Net

Bisnis

Punya Potensi Besar, Indonesia Bisa Jadi Produsen Pangan Dunia

SABTU, 21 OKTOBER 2023 | 08:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Potensi ekspansi sumber daya produk pangan Indonesia cukup besar. Untuk itu, pemerintah terus mendorong agar produk dalam negeri mampu menembus pasar internasional.

Berbicara saat melepas ekspor PT Malindo Food Delight di Cikarang, Jawa Barat, pada Jumat (20/10), Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan upaya pemerintah dalam memberikan dorongan kepada pelaku pasar.

“Hari ini kita terus dorong produk pangan nasional dapat ekspansi ke internasional. Indonesia bisa menjadi produsen pangan dunia," kata Arief, yang juga pelaksana tugas Menteri Pertanian, seperti dimuat situs Bapanas.

"Kita mesti dorong negeri kita menjadi sumber pangan dunia. Jangan terbalik dengan kita terus yang menjadi pasarnya dengan jumlah penduduk 270 juta orang,” ujarnya.

Apalagi, katanya, Indonesia punya bonus demografi yang tinggi.

"Hal ini menjadi perhatian Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa bonus demografi ini akan mencapai puncak di Tahun 2030-an dengan 68 persen merupakan penduduk usia produktif, sehingga ini dapat menjadi kunci peningkatan produktivitas nasional kita," sambungnya.

Bapanas sendiri telah mengambil peran dalam mendukung perpanjangan masa simpan pangan atau shelf life produk pangan. Dengan pola ini, produksi yang berlebih dapat dilakukan penyimpanan lebih lama dan dapat dilepas pada masa mendatang, termasuk untuk tujuan ekspor.

“Kita kalau mau jadi eksportir, sudah harus tahu bagaimana memperpanjang shelf life. Ini bisa diterapkan dengan teknologi seperti cold storage, reefer container, dan air blast freezer," kata Arief.

"Misalnya bawang putih, cabai, atau telur, itu shelf life-nya akan bisa lebih panjang sehingga pada saat panen nantinya bersamaan, kita bisa simpan dan perpanjang shelf life-nya. Kita kurangi importasi secara berkala lalu dorong produksi dalam negeri,” ujarnya.

Sejak 2022 Bapanas telah memfasilitasi sarana dan prasarana logistik pangan untuk membantu upaya perpanjangan masa simpan pangan.

Dengan kandungan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen, Bapanas menyalurkan berbagai fasilitas ke daerah-daerah sentra produksi antara lain berupa cold storage, reefer container, air blast freezer, dan heat pump dryer.

Sementara untuk tahun ini akan terus dilanjutkan di 8 provinsi sentra konsumen dan tahun depan ditargetkan 11 unit dengan total anggaran Rp 15,23 Miliar.

“Sebentar lagi, teman-teman Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) juga akan meluncurkan penerapan metode teknologi iradiasi pangan untuk pengawetan komoditas pangan," kata Arief.

"Misalnya iradiasi pangan untuk cabai itu bisa menjadikan tahan 2 sampai 3 bulan. Ini juga kita lakukan untuk menyokong penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Kita targetkan target stok CPP setidaknya mencapai 5 persen dari total kebutuhan konsumsi bulanan nasional,” jelasnya.

Iradiasi pangan merupakan metode penyinaran bahan pangan dengan memakai zat radioaktif. Metode ini dapat mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan pangan serta membebaskan produk pangan dari mikroorganisme yang berbahaya.

Proses ini juga mampu meningkatkan keamanan pangan dan menjaga mutu pangan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya