Berita

Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Hadi, dorong Penyuluh lebih aktif dampingi petani/Ist

Nusantara

Hadapi Dampak El Nino, Plt Mentan Minta Para Penyuluh Dampingi dan Dengarkan Keluh Kesah Petani

KAMIS, 19 OKTOBER 2023 | 20:16 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Para penyuluh pertanian menjadi kunci dalam menghadapi climate change dan El Nino yang masih melanda hingga saat ini. Sehingga setiap permasalahan yang dialami petani bisa segera diantisipasi dan dicari solusinya.

Hal tersebut mencuat saat Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Webinar Program Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di Ruang Agriculture War Room (AWR) Kementan, Rabu (18/10).

Webinar bertemakan “Pembinaan Penyuluh Pertanian dalam rangka Pengawalan Gernas Penanganan Dampak El Nino” ini dihadiri oleh penyuluh pertanian di 10 Provinsi yang terkena dampak El Nino. Yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Lampung secara online sebanyak 19.947 peserta. Webinar juga dihadiri oleh Plt Mentan, Wamen, Eselon I dan II di lingkup Kementan.


Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Hadi menyampaikan, sejak minggu lalu seluruh Eselon I dan II beserta jajarannya sudah menyusun Quick Win terkait Gernas El Nino dan langkah apa yang akan dikerjakan 3 bulan ke depannya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan sudah mempresentasikan bagaimana cara untuk mendapatkan produktivitas lebih tinggi dan lebih baik untuk 3 bulan ke depan, termasuk target 37 juta ton. Sehingga memerlukan kerja sama seluruh insan pertanian termasuk petani dan penyuluh.

"Saya akan menemui Bapak dan Ibu semua yang ada di 10 provinsi yang terkena dampak El Nino," ujar Arief, dalam keterangannya, Kamis (19/10). "Kerahkan seluruh Eselon I ke 10 provinsi ini. Pastikan benihnya harus bagus, pupuknya harus ada. Jika pupuk bersubsidi sulit maka pupuk komersial harus ada."

Untuk asuransi pertanian, dirinya meminta agar penyuluh-penyuluh seluruh Indonesia untuk mensosialisasikannya. Hal ini penting, karena jika ada gagal panen maka ada uang sebagai pengganti yang bisa digunakan petani untuk kembali beraktivitas.

Arief juga meminta agar produktivitas dapat ditingkatkan, dari semula 5,2 ton per hektare menjadi 5,4 ton per hektare, dan dari 5,5 sampai 5,8 ton per hektare. Lalu didetailkan satu per satu mulai pupuk dan benih, dan menetapkan penanggung jawab per wilayah.  

"Penyuluh pertanian merupakan salah satu kunci sukses keberhasilan. Sehingga kehadiran penyuluh harus bisa menjadi jurubicara dan harus bisa mendengarkan keluh kesah para petani," ucapnya.

"Jika ada masalah seharusnya penyuluh berada di depan dan laporkan kepada pemerintah pusat. Para Eselon I, II, Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota harus peduli terhadap permasalahan para petani dan harus mengeksekusi di lapangan secara langsung. Ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia," sambungnya.

Selain itu, lanjut Arief, para penyuluh harus bisa menjadi fasilitator, inisiator, motivator, dinamisator, edukator, dan advaiser terhadap para petani.

"Saya akan menemui Bapak dan Ibu semua di 10 provinsi yang terkonsentrasi untuk peningkatan produksi. Kerahkan seluruh sumber daya, benihnya harus bagus, pupuknya harus ada. Kalau pupuk subsidi sulit maka kita sudah menyiapkannya," tegas Arief.

"Untuk asuransi pertanian agar dapat dikomunikasikan kepada para petani, dan saya sudah berkomunikasi dengan Dirut Jasindo untuk membantu komunikasi terakhir kepada para petani," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, kegiatan Webinar Gernas penanganan dampak El Nino di 10 provinsi yang terdampak merupakan daerah sentra produksi. Webinar juga dilakukan dalam rangka persiapan musim tanam I atau musim rendeng.

Dedi meminta agar penyuluh harus memastikan ketersediaan sarpras di lapangan, teknologi budidaya, pemupukan berimbang, panen dan pascapanen, termasuk melakukan pendampingan kepada petani. Dan penyuluh harus selalu hadir bagi petani dalam suka dan duka.

Untuk mengantisipasi musim rendeng di mana berdasarkan info BMKG bahwa musim hujan atau jadwal tanam akan mundur 1-3 dasarian, tutur Dedi, maka peran penyuluh pertanian diharapkan dapat mengawal dan memastikan ketersediaan sarana produksi, transfer inovasi teknologi pertanian. Dan melakukan pendampingan kepada petani untuk memastikan usaha tani yang dilaksanakan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Program Gernas Penanganan Dampak El Nino merupakan upaya peningkatan peran Penyuluh Pertanian dalam kegiatan pengawalan dan pendampingan pembangunan pertanian yang saat ini difokuskan pada kegiatan pengawalan penanggulangan dampak El Nino di 10 provinsi dan 115 kabupaten.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan peran Penyuluh Pertanian (PNS/PPPK/THL-TB PP) di 10 provinsi dalam pengawalan dan pendampingan di Lokasi Gernas Dampak El Nino.

Kehadiran seluruh calon peserta pada kegiatan webinar diharapkan dapat meningkatkan pengawalan dan pendampingan terhadap provinsi yang terkena dampak tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya