Festival Film Internasional Kairo/Net
Pihak penyelenggara terpaksa menunda Festival Film Internasional Kairo edisi ke-45 menyusul konflik yang terus berkembang antara Israel dan Hamas.
Menurut laman Instagram festival tersebut, penundaan tersebut merupakan keputusan yang diambil oleh Menteri Kebudayaan Mesir Neven El-Kelany.
Festival tersebut sebelumnya dijadwalkan berlangsung antara 15 hingga 24 November.
“Menteri Kebudayaan Neven El-Kelany telah memutuskan untuk menunda Festival Film Internasional Kairo edisi ke-45, yang dijadwalkan berlangsung dari 15 hingga 24 November. Tanggal baru untuk festival tersebut akan ditentukan kemudian,” tulis postingan tersebut, seperti dimuat
The National, Rabu (18/10).
Dengan penundaan tersebut, acara tahunan yang biasa digelar di Kairo kemungkinan besar tidak akan diadakan tahun ini karena tanggal selanjutnya dipastikan berbenturan dengan festival film internasional lainnya di wilayah tersebut.
Festival Film Internasional Marrakesh misalnya, dijadwalkan berlangsung antara tanggal 24 November dan 2 Desember, sedangkan Festival Film Internasional Laut Merah di Jeddah dijadwalkan berlangsung dari tanggal 30 November hingga 9 Desember.
Belum jelas apakah kedua festival tersebut akan berlangsung sesuai jadwal.
Aktor, sutradara dan selebriti dari 52 negara mengambil bagian dalam acara Kairo tahun lalu, berjalan di karpet merah selama delapan hari. Dari 97 film yang ikut serta, 58 diantaranya berasal dari wilayah Mena.
Acara di Kairo merupakan satu-satunya festival film layar lebar kompetitif internasional di dunia Arab dan Afrika yang diakui oleh Federasi Internasional Asosiasi Produser Film, sebuah organisasi internasional yang bertugas mengatur festival film paling terkenal di dunia.
Hingga saat ini, lebih dari 3.000 orang tewas di Gaza dan lebih dari 12.500 orang terluka sejak perang pecah pada 7 Oktober.
Pada Selasa (17/10), sedikitnya 500 orang tewas menyusul serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab di Gaza. Fasilitas itu penuh dengan orang-orang terluka yang menerima perawatan, serta warga pengungsi yang mencari perlindungan.