Berita

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen (Purn) Nana Sudjana/Rep

Politik

Masuk Kategori Daerah Rawan Polarisasi, Pj Gubernur Jateng Perkuat Toleransi

SELASA, 17 OKTOBER 2023 | 20:15 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Label sebagai daerah rawan polarisasi dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dibuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menyiapkan sejumlah langkah antisipatif.

Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan langkah antisipasi dengan cara berkolaborasi bersama sejumlah lembaga negara terkait.

"Pertama dalam rangka menjaga kondusifitas wilayah, ini hal yang utama masalah keamanan. Kemudian masalah penguatan toleransi," ujar Nana dalam Dialog Kebangsaan bertajuk "Sukses Pemilu 2024 Menuju Indonesia Maju" yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/10).


Dia menuturkan, pengalaman pada pemilu-pemilu sebelumnya telah menunjukkan kerawanan polarisasi terjadi berulang. Sehingga diperlukan langkah pencegahan secara kolaboratif baik dengan TNI, Polri, hingga Forkopimda.

"Kalau kita dari awal mampu mengantisipasi, mulai tingkat provinsi sampai kecamatan, saya yakin sekarang masyarakat semakin pintar dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan di masyarakat ini," ucapnya.

Hanya saja, dia berharap jangan sampai masyarakat terpolarisasi hanya karena perbedaan pilihan di Pemilu 2024 nanti.

Maka dari itu, dalam rangka mengawal proses demokrasi yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024, Nana memastikan Pemprov Jateng berkomitmen mengawal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 agar tidak merugikan masyarakat.

"Sehingga pelaksanaan pemilu ini berjalan tertib dan kondusif. Terkait masalah kerawanan politik kita sudah mempunyai data dari Bawaslu, ini pun menjadi perhatian kita terkait masalah IKP," katanya.

"Jadi Jawa Tengah masuk dalam masuk kategori rawan sedang, tetapi ada beberapa kabupaten/kota masuk di rawan tinggi. Ini tentunya akan menjadi perhatian kita, bagaimana nanti mengondisikan kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan," tutup Nana. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya