Berita

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik/Net

Politik

Sindir Goenawan Mohamad, Rachland Nashidik: GM Baru "Sedih" Ketika Gibran Akan jadi Cawapres

SELASA, 17 OKTOBER 2023 | 17:03 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Rasa sedih dan kecewa yang diungkapkan sastrawan senior Goenawan Mohamad menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi, tidak berbuah simpati.

Dalam satu tulisan, Goenawan Mohamad mengatakan, kecewa karena Presiden Joko Widodo yang dia dukung sepenuh hati, nyatanya meniru gaya Soeharto yang memberi perlakukan istimewa pada anak-anaknya.

Keistimewaan yang dimaksudkan Goenawan, adalah putusan MK, yang memperbolehkan capres-cawapres berusia di bawah 40 tahun selama pernah terpilih dalam pemilu dan pilkada.

Dalam posisi ini, Gibran belum genap berusia 40 tahun. Tetapi, dia menjabat Wali Kota Solo, yang membuatnya memenuhi syarat menjadi cawapres, seperti santer diwacanakan sebagian kalangan.

"Saya terhenyak. Saya kecewa dan sedih. Puncaknya hari-hari ini. Dengan tipu muslihat dan dana yang bermiliar-miliar, jalan Gibran untuk jadi wakil presiden disiapkan," kata Goenawan dalam satu tulisan.

Namun, bukan simpati yang didapat. Tulisan Goenawan itu dibalas dengan rasa heran oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik.

Kata Rachland, Goenawan terlambat sedih. Karena dia sebagai pendukung selama ini diam ketika pemerintah menerbitkan peraturan yang tak berpihak pada rakyat dan demokrasi.

"GM diam saat rakyat Wadas, Seruyan, Rempang, digilas. Diam ketika KPK pada akhirnya digunting, atau ketika Jokowi dan rezimnya mengesahkan IKN, memaksakan Presidential Threshold 20 persen," tulis Rachlan di platform media sosial X, Selasa (17/10).

"GM baru 'sedih' dan merasa ditipu ketika Gibran didesas-desuskan akan jadi cawapres Prabowo," imbuhnya.

Bagi Rachland, kesedihan yang diungkapkan Goenawan sudah terlambat. Pasalnya, sedih yang dia ungkapkan adalah akibat dari pembiaran seorang pemuja dari apapun yang dilakukan sosok yang dipuja.

"Padahal itu cuma puncak dari akumulasi kekuasaan politik yang selama ini dia biarkan," pungkasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

UPDATE

Zarof Dituntut Buka Asal Usul Uang Rp915 Miliar

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:41

Hujan Berintensitas Sedang Basahi Jakarta

Rabu, 19 Februari 2025 | 07:24

Terpilih Aklamasi, Dedi Siregar Siap Perkuat Sinergi GPA dengan Gubernur dan Pemprov DKI

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:50

Hijaukan Pesisir, PT PNM Bersama Relawan Bakti BUMN Tanam 1.000 Mangrove

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:35

Masa Jabatan Segera Berakhir, Pj Bupati OKI Mendadak Rombak 12 Pejabat

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:22

Mampukah Negara Sita Aset Triliunan Zarof Ricar?

Rabu, 19 Februari 2025 | 06:10

Sulit Cairkan Dana, Nasabah BMT BUS Jepara Ngadu ke DPRD

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:57

4 Tahun Nganggur, Zidane Hanya Selangkah Lagi Tangani Timnas Prancis

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:41

Ini Daftar 10 Anggota DPRD Karawang Paling Tajir

Rabu, 19 Februari 2025 | 05:18

Menuju Banjarnegara, 13 Truk Pembawa Tabung Raksasa Sudah Tiba di Kebumen

Rabu, 19 Februari 2025 | 04:58

Selengkapnya