Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Fernando Emas: Jokowi Terlalu Banyak Sandiwara

MINGGU, 15 OKTOBER 2023 | 22:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dianggap hanya membangun sandiwara politik, agar seolah-olah tidak memiliki hasrat melanggengkan kekuasaan.

Penilaian itu disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menanggapi pidato Presiden Jokowi pada acara Rakernas Projo, di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (14/10).

Saat pidato, kata Fernando, Jokowi menyampaikan tiga pesan kepada relawan, yakni ojo grusa-grusu, ojo kesusu, dan jangan tergesa-gesa, yang maknanya hampir sama.

"Saya merasa aneh dengan pernyataan Jokowi itu, dan itu hanya sandiwara," kata Fernando, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/10).

Dia meyakini keputusan Projo mendukung pencapresan Prabowo Subianto merupakan arahan Jokowi. Mengingat, Ketua Umum (Ketum) Projo, Budi Arie Setiadi, selalu mengatakan bahwa Projo tegak lurus dengan Jokowi.

"Jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika yang diberikan kepada Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, itu merupakan apresiasi atas ketaatan menjalankan perintah-perintah Jokowi. Seperti menyuarakan jabatan presiden 3 periode oleh Projo, yang saya yakini juga atas arahan Jokowi," paparnya.

Ketidakhadiran Prabowo pada Rakernas Projo pun, tambah Fernando, diyakini atas permintaan Jokowi. Sehingga dapat mengeluarkan pernyataan bahwa calon yang didukung tidak hadir di acara Rakernas Projo.

"Terlalu bersandiwara. Selanjutnya mengenai Musra, yang sepertinya juga dimanfaatkan Jokowi untuk diarahkan kepada Prabowo. Namun karena hasil Musra menempatkan Ganjar, akhirnya tidak jadi diputuskan dan diumumkan satu nama oleh Jokowi," jelas Fernando.

Dia berharap Jokowi tidak memperbanyak sandiwara dalam berpolitik, yang seolah-olah tidak memiliki hasrat melanggengkan kekuasaan, tapi kenyataannya berbeda, dan seolah ingin mewariskan kepada keturunannya.

"Putusan Mahkamah Konstitusi pada Senin (16/10) akan membuktikan, apakah sandiwara politik Jokowi tetap berlanjut atau tidak," pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya