Isu beredarnya beras berbahan plastik atau beras sintetis impor yang dikonsumsi masyarakat telah dibantah langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas.
Menurut Buwas, pihaknya selalu memastikan impor beras dalam pengawasan dan pengecekan yang ketat dan baik yang dilakukan secara berkali-kali, baik di negara pengekspor, maupun di dalam negeri saat beras tersebut tiba di Indonesia.
Selain itu, Buwas juga menjelaskan bahwa plastik merupakan bahan yang mahal. Sehingga beredarnya kabar simpang siur mengenai beras sintetis ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin.
"Plastik itu lebih mahal. Bodoh saja orang kalau menyusupi plastik. Jadi itu pemikiran yang salah. Kalau plastik dibikin beras, itu nilainya tinggi. Mahal. Sangat tidak mungkin," kata Buwas di Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (15/10).
Pernyataan tersebut datang setelah sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan narasi warga di Bukitinggi, Sumatera Barat, yang mengaku menemukan beras plastik atau beras sintetis, di mana mereka yang mengonsumsi beras tersebut mengalami keracunan.
Buwas menjelaskan isu beras sintetis ini telah diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, di tengah upaya serius pemerintah dalam melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras dengan menggencarkan impor untuk memastikan stok yang aman bagi masyarakat Indonesia.
"Itu kan hanya orang yang hanya mau mencari kesalahan, seolah-olah pemerintah tidak memperhatikan kualitas. Tidak mungkin," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Buwas juga menceritakan pengalamannya selama menjadi Kebareskrim Polri, di mana dulu sempat ada isu beras plastik serupa, padahal itu bukan plastik.
"Ternyata itu bukan beras plastik, hasil pemeriksaan kita, penyidikan kita, itu beras yang dibuat dari singkong. Diproses dulu menjadi seperti mie, baru diproses jadi beras. Makanya mengkilap. Tapi bukan dari beras asli," jelas Buwas.
Saat ini, atas kabar hoaks yang beredar tersebut, pemerintah sendiri tengah berusaha menindaklanjuti pembuat video tersebut, yang telah menyebarkan berita bohong kepada masyarakat mengenai beras plastik.
“Kami telah bekerja sama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoaks) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini,” tegas Buwas.