Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Menko Airlangga Incar Investasi Asing 80 Miliar Dolar Dapat Masuk ke RI

KAMIS, 12 OKTOBER 2023 | 13:01 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Indonesia dilaporkan tengah mengincar investasi asing langsung (FDI) sebesar 40 persen, atau senilai 80 miliar dolar (Rp 1.255 triliun) di kawasan Asia Tenggara.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa harapan itu sejalan dengan total investasi FDI di ASEAN yang mencapai angka 224 miliar dolar (Rp 3.515 triliun).

"Dengan total investasi FDI di ASEAN yang melampaui angka 224 miliar dolar AS, kami berambisi agar 40 persen di antaranya dapat mengalir ke Indonesia," kata Airlangga kepada media usai acara UOB Gateway to ASEAN Conference di Jakarta, Rabu (11/10).


Airlangga menjelaskan bahwa jika target 40 persen investasi asing ini tercapai, Indonesia akan mampu menyerap investasi hingga mencapai angka tersebut sesuai dengan target dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Dikarenakan ekonomi Indonesia menyumbang sekitar 40 persen dari total ekonomi Asia, kami yakin bisa menarik investasi sebanyak 80 miliar dolar AS, sesuai dengan target yang tercantum dalam APBN dengan estimasi mencapai 1.500 triliun rupiah tahun ini," jelasnya.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa target tersebut dapat tercapai mengingat kondisi ekonomi Indonesia yang tetap stabil di tengah banyaknya tantangan dunia.

"Kami meraih stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang telah bertahan di level lima persen selama tujuh kuartal, dan mengendalikan tingkat inflasi di bawah 2,2 persen, dengan target sekitar tiga persen hingga akhir tahun ini," ujarnya.

Selain faktor-faktor ekonomi, implementasi devisa hasil ekspor (DHE) juga diharapkan akan memberikan dorongan penting untuk mencapai sasaran 40 persen investasi asing tersebut.

"Kami juga menerapkan kebijakan DHE, dan kami berencana untuk mengevaluasinya dalam tiga bulan ke depan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian nilai tukar dolar Amerika Serikat," pungkasnya.

Keterjaminan devisa ini menjadi sangat penting untuk mengantisipasi dampak serius dari nilai tukar dolar.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya