Foto saat Syahrul Yasin Limpo menemui Ketua KPK, Firli Bahuri, di GOR Badminton kawasan Jakarta, 2 Maret 2022, yang ternyata tidak hanya berdua/Ist
Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Bantn, M. Adhiya Muzakki meminta masyarakat agar tidak terkecoh dengan isu pertemuan Firli Bahuri dengan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pasalnya, isu itu kini sedang ramai menjadi perbincangan publik. Menurut Adhiya, masyarakat seharusnya fokus mengawal kasus korupsi yang menimpa mantan Mentan SYL.
"Jangan sampai kita terkecoh dengan isu pertemuan Ketua KPK dengan Mentan SYL hingga kita lupa akan esensi kinerja KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (9/10).
Soal beredarnya foto Firli dengan Syahrul Yasin Limpo di lapangan bulu tangkis, Adhiya menilai bahwa tidak mungkin keduanya bertemu sendiri di tempat publik.
Menurut Adhiya, pertemuan antar keduanya tidak direncanakan. Berdasarkan sumber Adhiya, dirinya menjelaskan bahwa Mentan SYL datang sendiri menemui Firli di lapangan bulu tangkis.
"Itu Mentan datang sendiri. Bukan pertemuan yang direncanakan," ujarnya.
Lebih lanjut, Adhiya menilai ada pihak tertentu yang sengaja ingin menjatuhkan kredibilitas Firli sebagai Ketua KPK yang sedang mengusut tuntas kasus korupsi.
"Itu pertemuan sudah lama banget, kok baru diangkat. Artinya ada pihak tertentu yang ingin menjatuhkan Pak Firli sebagai Ketua KPK karena sedang mengusut kasus besar," terangnya.
Selain itu, masih kata sumber yang didapat Adhiya, dalam foto yang viral di media sosial tersebut, terdapat dua atlet badminton yang habis bermain dengan Ketua KPK Firli Bahuri.
"Nggak mungkin lah, ketemu ngobrol serius di tempat umum," terang Adhiya.
Masih kata Adhiya, berdasarkan sumber yang diterimanya, Firli saat itu sedang bermain badminton bersama atlet badminton lainya seperti, Tri Kusharyanto, Dwiki Juang dan atlet lainnya. Tiba-tiba Mentan SYL datang hendak menemui Firli.
"Pertemuan yang sangat singkat itu hanya dalam hitungan menit dikarenakan Pak Firli kembali bermain badminton berpasangan dengan Tri Kusharyanto, bertemu dengan Didit Juang dan Dwiky, tapi mentan sempat menunggu setelah itu langsung pulang," jelasnya.
Di luar konteks itu, Adhiya menilai, kasus korupsi yang menyeret mantan Mentan SYL harus menjadi perhatian publik serta mendapat pengawalan masyarakat.
Hal itu agar proses penegakan hukum bisa berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur yang ada.
"Yang perlu kita kawal adalah bagaimana upaya KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. Komitmen pemberantasan korupsi sejak awal kami dukung penuh," imbuhnya.
Lebih lanjut, Adhiya menyebut KPK perlu dukungan dan dorongan masyarakat untuk tegas dalam pemberantasan korupsi. Dalam kasus Mentan SYL, KPK tak perlu gentar untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang telah merugikan negara.
"KPK harus usut tuntas, tak perlu ada ketakutan akan isu liar yang sedang berkembang di luar. Masyarakat berada di belakang KPK," tegasnya.
Adhiya beserta pihaknya akan mengawal penuh kasus korupsi di Kementan ini hingga tuntas. Menurutnya, kasus ini telah menjadi perhatian publik sejak ditetapkannya Mentan SYL tersangka.
"Yang kita lakukan hari ini adalah mengawal kasus ini hingga tuntas," tandasnya.