Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim/Net
Operasi Badai Al Aqsa yang dilancarkan kelompok militer Hamas pada Sabtu (7/10) dinilai sebagai momentum penting bagi persatuan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Begitu yang disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan tertulis pada Minggu (8/10).
Surdarnoto menyebut serangan itu sebagai reaksi atas tindakan sewenang-wenang otoritas Israel yang telah menghancurkan kedaulatan Palestina selama beberapa dekade.
Dia menilai, Badai Al Aqsa sebagai bayaran setimpal yang harus ditanggung Israel atas tindakan kejinya terhadap warga Palestina.
"Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri," tegasnya.
Menurut Sudarnoto, serangan Hamas harusnya bisa menjadi momentum persatuan bagi seluruh faksi Palestina: Fatah, Hamas dan lain-lainnya bersatu sehingga Israel semakin kehabisan waktu dan kekuatan.
"Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina," ujarnya.
Dalam pernyataanya, Sudarnoto juga mengecam tindakan balasan Israel yang membabi buta, terutama serangan yang mengenai Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
"Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa respek kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui Mer-C," pungkasnya.