Anggota tentara pergi setelah melakukan operasi pengamanan di penjara Guayas 1, pada 6 Oktober 2023/AFP
Tersangka dalam kasus pembunuhan calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, ditemukan tewas di dalam Penjara Guayas 1 di kota Guayaquil pada Jumat (6/10).
Otoritas penjara SNAI awalnya hanya memberikan laporan terkait adanya sebuah peristiwa yang terjadi di dalam sel sehingga menyebabkan kematian enam orang di penjara tersebut.
Namun, otoritas tersebut kemudian memberi informasi tambahan bahwa korban tewas adalah warga negara Kolombia yang diduga terlibat dalam pembunuhan mantan capres Ekuador, Villavicencio, yang tewas tertembak ketika selesai kampanye pada Agustus lalu.
Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, yang saat itu sedang dalam perjalanan pribadi ke New York, memutuskan untuk segera kembali ke negaranya setelah mendengar kabar kematian di dalam penjara itu.
"Dalam beberapa jam ke depan, saya akan kembali ke Ekuador untuk menangani keadaan darurat ini. Tidak ada yang akan disembunyikan, di sini kebenaran akan terungkap," kata Lasso, dalam pernyataannya di platform X, seperti dimuat
Digital Journal, Sabtu (7/10).
Menanggapi kejadian itu, Kantor Kejaksaan Ekuador mengumumkan bahwa agen-agen kejaksaan, bersama dengan polisi dan personel militer tengah melaksanakan tindakan pengawasan keamanan yang ketat di lokasi kejadian.
Dalam insiden terbaru ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari tewasnya keenam tersangka pembunuhan capres tersebut, karena penyelidikan saat ini masih sedang diluncurkan oleh pihak berwenang Ekuador
Namun penjara Guayas 1 sendiri merupakan salah satu dari lima fasilitas penjara yang membentuk kompleks besar di kota pelabuhan Guayaquil, yang terkenal menjadi pusat konflik antara geng penyelundup narkoba yang bersaing di wilayah tersebut.
Pada akhir Agustus lalu, kerusuhan sempat terjadi di penjara itu yang menyebabkan lebih dari 30 kematian narapidana, dengan puluhan penjaga disandera di beberapa penjara di seluruh negeri sebelum akhirnya dibebaskan.
Sejak 2021, lebih dari 430 narapidana tewas akibat kekerasan di dalam sel, puluhan dari mereka dipotong-potong dan dibakar di tengah perselisihan antar geng yang bersaing.