Berita

Anggota tentara pergi setelah melakukan operasi pengamanan di penjara Guayas 1, pada 6 Oktober 2023/AFP

Dunia

Terungkap, Enam Napi yang Tewas dalam Kerusuhan Penjara Ternyata Tersangka Pembunuh Capres Ekuador

SABTU, 07 OKTOBER 2023 | 14:48 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Tersangka dalam kasus pembunuhan calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, ditemukan tewas di dalam Penjara Guayas 1 di kota Guayaquil pada Jumat (6/10).

Otoritas penjara SNAI awalnya hanya memberikan laporan terkait adanya sebuah peristiwa yang terjadi di dalam sel sehingga menyebabkan kematian enam orang di penjara tersebut.

Namun, otoritas tersebut kemudian memberi informasi tambahan bahwa korban tewas adalah warga negara Kolombia yang diduga terlibat dalam pembunuhan mantan capres Ekuador, Villavicencio, yang tewas tertembak ketika selesai kampanye pada Agustus lalu.

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, yang saat itu sedang dalam perjalanan pribadi ke New York, memutuskan untuk segera kembali ke negaranya setelah mendengar kabar kematian di dalam penjara itu.

 "Dalam beberapa jam ke depan, saya akan kembali ke Ekuador untuk menangani keadaan darurat ini. Tidak ada yang akan disembunyikan, di sini kebenaran akan terungkap," kata Lasso, dalam pernyataannya di platform X, seperti dimuat Digital Journal, Sabtu (7/10).

Menanggapi kejadian itu, Kantor Kejaksaan Ekuador mengumumkan bahwa agen-agen kejaksaan, bersama dengan polisi dan personel militer tengah melaksanakan tindakan pengawasan keamanan yang ketat di lokasi kejadian.

Dalam insiden terbaru ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari tewasnya keenam tersangka pembunuhan capres tersebut, karena penyelidikan saat ini masih sedang diluncurkan oleh pihak berwenang Ekuador

Namun penjara Guayas 1 sendiri merupakan salah satu dari lima fasilitas penjara yang membentuk kompleks besar di kota pelabuhan Guayaquil, yang terkenal menjadi pusat konflik antara geng penyelundup narkoba yang bersaing di wilayah tersebut.

Pada akhir Agustus lalu, kerusuhan sempat terjadi di penjara itu yang menyebabkan lebih dari 30 kematian narapidana, dengan puluhan penjaga disandera di beberapa penjara di seluruh negeri sebelum akhirnya dibebaskan.

Sejak 2021, lebih dari 430 narapidana tewas akibat kekerasan di dalam sel, puluhan dari mereka dipotong-potong dan dibakar di tengah perselisihan antar geng yang bersaing.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya