Berita

Teguh Santosa saat menghadiri pertemuan di Komite 4 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat/Ist

Dunia

Jadi Petisioner di Majelis Umum PBB, Teguh Santosa: Insya Allah Sengketa Sahara akan Segera Berakhir

KAMIS, 05 OKTOBER 2023 | 12:44 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lebih dari 150 petisioner berkumpul di Komite 4 Majelis Umum PBB di New York dalam pertemuan yang berlangsung dari 4 hingga 6 Oktober. Pertemuan ini diselenggarakan untuk mengungkapkan pandangan mereka mengenai sengketa Sahara Barat yang juga dikenal sebagai Sahara Maroko.

Pertemuan ini merupakan upaya lanjutan untuk membahas konflik yang telah berlarut-larut selama bertahun-tahun di wilayah tersebut.

Salah satu yang menjadi petisioner dalam pertemuan tersebut adalah Teguh Santosa, seorang wartawan senior dan dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia menjadi petisioner ke-22 dalam daftar petisioner di sesi tahun ini.


Teguh menjelaskan bahwa ia lebih suka menggunakan istilah Sahara Maroko daripada Sahara Barat, karena menurutnya wilayah yang sedang diperbincangkan ini secara historis merupakan bagian dari Kerajaan Maroko sejak lama.

Dalam penjelasannya, ia mengingatkan bahwa Maroko kehilangan kendali atas wilayah Sahara pada 1912 lalu, ketika wilayah tersebut diserahkan secara sepihak oleh Prancis kepada Spanyol akibat penandatangan perjanjian Fes, yang sebelumnya digunakan Prancis untuk menyepakati proteksi wilayah itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, Maroko berusaha merebut kembali kendali wilayah Sahara yang masih dikuasai Spanyol.

Pada pertengahan tahun 1970-an, Spanyol akhirnya angkat kaki dari Sahara, tetapi kelompok yang awalnya dibentuk oleh pejuang Maroko untuk merebut kembali wilayah ini, yaitu Polisario, memilih untuk mengikuti agenda Aljazair dan Blok Timur pada era Perang Dingin untuk memisahkan diri dari Maroko.

Tidak hanya itu, Polisario bahkan mendirikan negara yang mereka sebut sebagai Republik Demokratik Arab Sahrawi, dengan konflik antara Maroko dan Polisario terus berlanjut hingga gencatan senjata disepakati pada 1991.

Teguh, dalam pidatonya di hari pertama pertemuan pada Rabu (4/10), menggarisbawahi bahwa ia pernah melakukan kunjungannya ke Sahara Maroko, di mana ia bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat di kota Laayoune, Boujdour, dan juga Dakhla.

“Saya menemukan pembangunan yang sangat mengesankan di kawasan ini dan jelas memperlihatkan bahwa penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) di kawasan ini merupakan salah satu perhatian utama Maroko,” ujar Teguh yang pernah menjadi Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

“Bagi saya, pembangunan di kawasan ini juga merupakan wujud komitmen Maroko untuk menerapkan usulan perdamaian dalam kerangka otonomi khusus,” sambung anggota Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.

Teguh menyatakan bahwa solusi otonomi yang ditawarkan oleh Kerajaan Maroko telah mendapat dukungan banyak negara sebagai solusi terbaik dan perdamaian yang paling kredibel.

Selain itu, hingga saat ini, tidak kurang dari 28 negara telah membuka konsulat di kota-kota utama Sahara Maroko, yang berarti itu adalah pengakuan kuat terhadap kedaulatan Kerajaan Maroko atas Sahara.  

Dalam pernyataan tersebut, Teguh menyampaikan keyakinannya bahwa konflik ini akan berakhir dengan damai dalam waktu dekat.

"Berdasarkan berbagai perkembangan terbaru, insya Allah konflik ini akan berakhir segera dengan damai," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya