Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Zelensky Terancam Kehilangan Dua Supporter Kuat Ukraina, Polandia dan Slovakia

SELASA, 03 OKTOBER 2023 | 12:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ukraina terancam kehilangan dua supporter atau pendukung kuat selama perang dengan Rusia. Mereka adalah Polandia dan Slovakia.

Slovakia telah menjadi pendukung kuat Ukraina. Mereka telah mendukung Kyiv secara diplomatis di PBB, Uni Eropa, dan NATO. Mereka adalah salah satu negara pertama yang memberikan bantuan militer ke Ukraina.

Slovakia telah mengirimkan amunisi, rudal permukaan-ke-udara, dan helikopter ke Ukraina. Bersama dengan Polandia, mereka adalah negara pertama yang mengirimkan jet tempur, seluruh armada pensiunan pesawat tempur MiG-29. Mereka juga adalah negara pertama yang mengirim sistem pertahanan udara, satu-satunya sistem pertahanan udara S-300 yang mereka miliki.


Namun pada tanggal 30 September, mantan Perdana Menteri Robert Fico dan partainya yang berhaluan kiri-populis Smer-SSD memenangkan 23 persen suara dalam pemilihan parlemen. Ia berjanji bahwa jika partainya memasuki pemerintahan, mereka tidak akan mengirimkan satu amunisi pun ke Ukraina.

Alih-alih, Fico mengatakan pihaknya siap membantu Ukraina secara kemanusiaan, termasuk rekonstruksi, tetapi tidak untuk mempersenjatai.

Dimuat responsiblestatecraft.org, jika SMER-SSD mampu menciptakan koalisi mayoritas, Fico akan menjadi perdana menteri Slovakia untuk ketiga kalinya. Dia mengundurkan diri dari masa jabatan terakhirnya pada tahun 2018 setelah pembunuhan seorang jurnalis yang melaporkan dugaan hubungan antara kejahatan terorganisir dan pejabat pemerintah.

Sementara itu, Polandia mungkin merupakan pendukung terkuat Ukraina. Negara ini telah memberikan sepertiga senjata buatannya kepada Ukraina, senilai sekitar 4 miliar dolar AS, dan menjadi titik transit utama bagi pergerakan senjata negara-negara NATO lainnya ke Ukraina. Polandia merupakan pendukung kuat upaya Ukraina untuk mendapatkan senjata yang lebih canggih dan keanggotaan di NATO.

Namun perselisihan mengenai ekspor gandum Ukraina telah mengungkap rapuhnya kemitraan tersebut. Kerapuhan ini diperparah oleh kekesalan Polandia atas keengganan Ukraina menghadapi masa lalu nasionalis yang memusuhi Polandia.

Ukraina menuduh Polandia mengabaikan mereka dengan membatasi impor biji-bijian Ukraina untuk melindungi petani dan pasar Polandia. Polandia menjawab bahwa Ukraina perlu “lebih bersyukur” dan menyarankan agar Kyiv mulai menghargai peran Polandia dalam beberapa bulan dan tahun terakhir.

Ukraina kemudian menanggapinya dengan memanggil duta besar Polandia untuk Ukraina, sebuah manuver diplomatik yang menurut Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki seharusnya tidak terjadi dan menyebutnya sebagai sebuah kesalahan mengingat besarnya dukungan yang diberikan Polandia kepada Ukraina.

Perselisihan ini semakin memburuk ketika, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Polandia mengkhianati Ukraina dan bersekongkol dengan Rusia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya