Berita

Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi/Net

Dunia

Selama 45 Tahun Terakhir, Pemerintahan Inklusif Versi Asing Telah Gagal di Afghanistan

SABTU, 30 SEPTEMBER 2023 | 19:51 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Tidak ada satu pun model pemerintahan Inklusif di Afghanistan yang mampu memecahkan krisis. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi dalam pidatonya di pertemuan "Format Moskow" baru-baru ini.  

Dia menegaskan bahwa semua model pemerintahan politik yang diterapkan oleh asing di Afghanistan selama empat dekade terakhir terbukti “tidak efektif.”

Berbicara pada pertemuan Format Moskow kelima di kota Kazan, Republik Tatarstan, Rusia, Motaghi meminta agar negara-negara regional menahan diri dari mengusulkan model pemerintahan alternatif untuk Afghanistan dan sebaliknya mendukung pemerintahan saat ini untuk membangun kembali negara itu yang telah dilanda perang panjang.


“Kami berharap negara-negara tetangga kami akan menahan diri untuk tidak mengusulkan model pemerintahan, dan sebaliknya akan fokus mendukung Imarah Islam Afghanistan di semua sektor sehingga kami dapat mengembangkan kerja sama kami,” katanya.

Dia menambahkan: “Dengan mempertimbangkan sejarah, budaya dan terutama realitas politik kontemporer, kami telah meletakkan dasar bagi sebuah pemerintahan di Afghanistan yang, bersama dengan pemerintahan yang efektif, memiliki legitimasi agama dan nasional. Saya berharap negara-negara di kawasan dan dunia akan menyetujui fakta ini."

Zamir Kabulov, perwakilan Rusia untuk Afghanistan, menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov memiliki kekhawatiran terhadap situasi di Afghanistan dan menekankan bahwa Rusia tidak akan berhenti berupaya membawa perdamaian ke Afghanistan.

Dia sekali lagi menekankan pembentukan “pemerintahan inklusif” dengan partisipasi seluruh kelompok etnis dan politik di Afghanistan dan menambahkan bahwa pemerintah Taliban gagal memenuhi janjinya dalam memerangi kelompok teroris yang berbasis di Afghanistan Itu.

Hassan Kazemi Qomi, perwakilan khusus Presiden Iran untuk urusan Afghanistan, juga menekankan pada penciptaan "kerangka hukum yang sah untuk pemerintahan" di Afghanistan.

"Masalah mendasar dan penting lainnya yang akan memperluas suasana perdamaian di kawasan sebagai sesegera mungkin. Pemerintahan sementara Afghanistan didasarkan pada kerangka hukum yang sah. Undang-undang yang didasarkan pada realitas keberagaman masyarakat Afghanistan dan cakupannya mencakup semua etnis, agama, dan bahasa," ujarnya.

Format Moskow dibentuk pada 2017. Ia merupakan platform regional yang memiliki misi membantu penanganan krisis di Afghanistan. Anggota format tersebut adalah Rusia, Afghanistan, India, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Cina, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Pertemuan Format Moskow terakhir kali digelar pada November 2022.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya