Berita

Bandara Internasional Tokyo, Jepang/Net

Dunia

Perkuat Pertahanan, Jepang Perluas Bandara dan Pelabuhan

KAMIS, 28 SEPTEMBER 2023 | 19:11 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Jepang mengumumkan rencana untuk meningkatkan infrastruktur bandara dan pelabuhan di berbagai wilayah sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran keamanan di Asia Timur.

Berdasarkan laporan yang dimuat Nikkei Asia, Kamis (28/9), terdapat 33 bandara dan pelabuhan di 10 prefektur yang telah diidentifikasi sebagai kandidat untuk perluasan fasilitas tersebut, yang bertujuan sebagai tempat untuk Pasukan Bela Diri (SDF) dan Penjaga Pantai Jepang melakukan evakuasi warga atau mengerahkan pasukan dalam keadaan darurat.

Rencana perluasan ini muncul sebagai bagian dari strategi keamanan nasional yang telah direvisi pada akhir tahun lalu.


Pemerintah akan memulai diskusi dengan prefektur dan pemerintah kota yang mengelola fasilitas tersebut untuk mengkaji kemungkinan memperluas landasan pacu dan dermaga.

"Langkah-langkah ini bertujuan untuk memungkinkan evakuasi warga sipil dan pengerahan pasukan dengan lebih cepat dan efisien dalam keadaan darurat," kata pejabat SDF.

Selain itu, perluasan landasan pacu untuk tujuan pertahanan disebut sebagai aset keamanan bagi Jepang.

Dokumen tidak resmi menyebutkan bahwa setidaknya 16 dari 33 fasilitas ini berlokasi di wilayah Kepulauan Ryukyu, termasuk Okinawa di selatan Jepang. Beberapa fasilitas lainnya terletak di pulau Kyushu dan Shikoku.

Bandara seperti Yonaguni, New Ishigaki, Miyako, dan Naha di prefektur Okinawa, serta Kagoshima, Miyazaki di Kyushu, dan Kochi di Shikoku juga telah masuk dalam daftar kandidat perluasan infrastruktur.

Dalam konteks peningkatan keamanan di kawasan tersebut, pemerintah Jepang juga akan membangun pelabuhan baru di beberapa lokasi, termasuk Pulau Yonaguni, yang akan menjadi tempat kapal pengawal dan kapal patroli dapat berlabuh.

Langkah ini dilakukan Jepang karena melihat ketegangan yang terus meningkat di wilayah tetangganya China dan Taiwan, yang dilihat oleh banyak analis sebagai potensi titik konflik bersenjata terbaru.

Rencana ini juga mempertimbangkan situasi konflik dengan Rusia dan ancaman dari Korea Utara. Untuk itu, proyek perluasan ini diharapkan akan berkontribusi signifikan pada upaya Jepang untuk memastikan keamanan regional dan respons terhadap situasi darurat yang dapat terjadi di masa mendatang.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya