Berita

Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), M. Mujiburrohman/Ist

Nusantara

Soal Rencana Revitalisasi Pasar Kutabumi, APPSI Minta Pemkab Tangerang Komunikasi dengan Pedagang

KAMIS, 28 SEPTEMBER 2023 | 02:24 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Pedagang yang telah berada lama di Pasar Kutabumi Kabupaten Tangerang, Banten, sudah seharusnya diikutsertakan dalam sosialisasi terkait rencana revitalisasi tempat mereka berjualan. Sebab, minimnya sosialisasi hanya akan menimbulkan penolakan keras dari para pedagang yang belum bisa menerima keputusan pemerintah.

Demikian pandangan Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), M. Mujiburrohman, terkait persoalan di Pasar Kutabumi tersebut.

Mujiburrohman merasa bahwa para pedagang tidak diajak dalam mengambil keputusan ini. Seolah-olah memaksa para pedagang untuk menerima peremajaan pasar rakyat tanpa mempertimbangkan pendapat mereka.

"Seharusnya Pemerintah Kabupaten Tangerang membangun komunikasi yang kuat dengan para pedagang. Mereka perlu memaparkan rencana revitalisasi pasar secara rinci sehingga para pedagang dapat memahami dengan baik tujuan dari program pemerintah ini,” kata Mujiburrohman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/9).

Padahal, dirinya yakin Pemkab Tangerang bisa melakukan pendekatan kolaboratif untuk menciptakan solusi yang lebih baik dan mencegah potensi konflik di kemudian hari.

“Pemerintah mengaku sudah berkomunikasi, tapi sama siapa? Pedagang merasa tidak diajak komunikasi, seakan-akan dipaksa untuk menerima saja. Mestinya pemerintah menjelaskan manfaat revitalisasi jangka panjangnya dan jangka pendeknya, ini tidak dilakukan,” jelas Mujiburrohman.

Itu sebabnya, APPSI mengirim surat ke sejumlah pejabat terkait, salah satunya Bupati Tangerang, dan pihak kepolisian untuk membuat jelas persoalan ini.

Sebelumnya, puluhan orang yang diduga preman dan anggota ormas menyambangi Pasar Kutabumi di Kabupaten Tangerang pada Minggu sore (24/9).

Kedatangan mereka pun membuat kericuhan antara sejumlah pedagang dan massa pun tak terhindarkan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya