Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ikuti China, Rusia Pertimbangkan Batasi Impor Makanan Laut Jepang

RABU, 27 SEPTEMBER 2023 | 17:33 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah China, Rusia kemungkinan akan bergabung menjadi salah satu negara yang melarang impor makanan laut Jepang setelah air limbah nuklir Fukushima dibuang bulan lalu.

Badan Pengawas Nuklir Rusia, Rosselkhoznadzor, dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya tengah membahas tentang keamanan produk makanan Jepang dengan rekan-rekannya dari China.

Bersamaan dengan itu, Rusia juga tengah mempertimbangkan apakah mereka akan ikut menerapkan pembatasan ekspor terhadap produk laut Jepang atau tidak.


"Dengan mempertimbangkan kemungkinan risiko kontaminasi radiasi pada produk, Rosselkhoznadzor sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk bergabung dengan pembatasan China terhadap pasokan produk ikan dari Jepang,” bunyi laporan tersebut, seperti dimuat Reuters pada Jumat (27/9).

Rosselkhoznadzor mengatakan pihaknya telah mengirim surat ke Jepang tentang perlunya mengadakan pembicaraan dan meminta informasi mengenai pengujian radiologi Jepang terhadap produk ikan yang diekspor pada 16 Oktober, termasuk tritium.

Jepang mulai membuang air dari pabrik tersebut ke laut bulan lalu. Limbah itu diklaim aman setelah diolah dan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium telah dihilangkan.

Tindakan itu memicu kecaman keras dari China. Sebagai balasannya, Beijing memutuskan untuk membatasi impor semua produk dari perairan Fukushima.

Pembatasan ekspor pada Jepang, memberi Rusia ruang untuk memperluas pasarnya di China. Rusia mengekspor 2,3 juta metrik ton produk kelautan tahun lalu senilai sekitar 6,1 miliar dolar AS atau setengah dari total tanggapannya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya