Berita

Kelompok milisi di kota Myinmu wilayah Sagaing, Myanmar/Net

Dunia

Junta Myanmar Luncurkan Serangan ke Myinmu, 28 Milisi Tewas

SENIN, 25 SEPTEMBER 2023 | 21:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

  Pasukan junta Myanmar dikabarkan telah meluncurkan serangan mematikan di kota Myinmu di wilayah Sagaing, yang menyebabkan 28 anggota milisi tewas di tempat.

Menurut keterangan saksi yang berbicara secara anonim kepada Radio Free Asia pada Senin (25/9), beberapa korban tewas ditembak mati, sementara beberapa lainnya dimutilasi.

"Para korban ditembak di kepala dan dada, serta beberapa di antara mereka mengalami mutilasi tubuh," kata seorang warga setempat.

“Kami tidak dapat mengkremasi jenazah karena tidak ada cukup kayu untuk jumlah korban tewas. Mereka dikuburkan dengan backhoe," tambah keterangan itu.

Berdasarkan laporan dari pejabat Kelompok Keamanan Rakyat, korban tewas termasuk 20 anggota Pasukan Pertahanan Elang Hitam, lima anggota Tentara Revolusi Myaung, dua anggota dari Kelompok Keamanan Rakyat-Myinmu, dan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang terkait dengan milisi anti-junta.

Dalam sebuah video yang diperoleh RFA, terlihat sejumlah warga histeris melihat jenazah di dekat mereka yang mengalami mutilasi.

Masyarakat setempat menjelaskan bahwa sebagian besar korban merupakan anggota pasukan pertahanan yang berasal dari kotapraja Myaung dan Myinmu yang sengaja bergabung dengan milisi untuk melindungi desa mereka setelah kudeta militer pada Februari 2021.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari junta militer terkait serangan tersebut, namun, saluran Telegram milik junta mengklaim bahwa pada Sabtu mereka berhasil menyita 10 senjata dan amunisi dalam penyergapan yang terjadi pada Jumat.

Saat ini, rombongan sekitar 70 tentara junta yang terlibat dalam serangan tersebut dikabarkan telah menguasai kota Myaung sejak akhir pekan lalu.

Menurut data dari Kementerian Hak Asasi Manusia dari Pemerintah Persatuan Nasional, sejak junta Myanmar melakukan kudeta pada Februari 2021 hingga Juli 2023, tercatat telah terjadi 144 kasus pembunuhan massal dengan lima korban atau lebih di seluruh negeri, dengan total korban tewas mencapai 1.595 orang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya