Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ukraina Catat Peningkatan Ekspor Biji-bijian di tengah Embargo Lima Negara Eropa

SENIN, 25 SEPTEMBER 2023 | 17:10 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ukraina berhasil mencatat peningkatan signifikan dalam volume ekspor biji-bijiannya pada Agustus lalu, meskipun lima negara Eropa memberlakukan embargo biji-bijian Kyiv.

Data tersebut dirilis Komisaris Pertanian Eropa, Janusz Wojciechowski, pada  Senin (25/9), yang menunjukkan kemampuan negara itu untuk terus bersaing di pasar internasional untuk memasarkan produk pertanian.

“Kami memiliki data baru dari Agustus 2023, Ukraina mencatat rekor ekspor 4 juta ton biji-bijian melalui koridor solidaritas, yaitu transit melintasi perbatasan dan wilayah Rumania, Polandia, Hongaria, dan Slovakia, meskipun ada larangan perbatasan,” kata Wojciechowski dalam pernyataannya di platform X.

Volume ekspor ini dilaporkan mengalami peningkatan lebih dari 1 juta ton jika dibandingkan dengan periode sebelum embargo gandum diberlakukan, yang saat itu mencapai sekitar 2,9 juta ton.

Seperti dikutip dari RMX News, data yang diungkapkan Komisi Eropa itu digunakan untuk membantu melawan argumen yang mengatakan bahwa embargo Polandia, Hungaria dan Slovakia, telah merugikan kemampuan Ukraina untuk mengekspor produk pertanian.

Menanggapi laporan tersebut, Menteri Pertanian Polandia, Robert Telus, memberikan apresiasi atas data tersebut dan menyatakan bahwa itu adalah bukti kuat bahwa koridor solidaritas terus berfungsi dengan baik.

Seperti diketahui, Polandia, Hungaria, dan Slovakia, telah memberlakukan embargo biji-bijian sebagai upaya untuk mengamankan pasokan negaranya sendiri.

Hal tersebut membuat Ukraina akan mengambil tindakan hukum dengan mengajukan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap negara-negara yang memberlakukan embargo.

Situasi ini telah memicu krisis hubungan antara Ukraina dan Polandia, yang memburuk lebih lanjut ketika Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyampaikan kritik tajam terhadap negara-negara yang memberlakukan larangan gandum dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. Ia berpendapat bahwa tindakan tersebut pada dasarnya mendukung Rusia dalam konteks geopolitik yang lebih luas.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya