Berita

Seorang relawan mengangkat tanda negara untuk tim putra Afghanistan saat upacara penyambutan Asian Games ke-19 di Hangzhou, Cina, 20 September 2023/AP

Dunia

Dua Tim Atlet Afghanistan Sambut Realitas Berbeda di Asian Games 2023

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2023 | 07:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Untuk pertama kalinya sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, negara itu dikabarkan kembali berpartisipasi dalam ajang Asian Games yang berlangsung di China.

Namun, dalam momen bersejarah itu, dua tim atlet Afghanistan yang seharusnya tiba di kota Hangzhou, China memiliki situasi yang sangat berbeda.

Seperti dikutip dari The Diplomat pada Sabtu (23/9), tim pertama yang dikirim oleh rezim Taliban, terdiri dari sekitar 130 atlet laki-laki yang akan berkompetisi dalam 17 cabang olahraga berbeda, termasuk bola voli, judo, dan gulat, telah tiba di China. Sayangnya, dalam tim itu tidak tampak kehadiran seorang atlet perempuan, mengingat pembatasan di negara itu.


Meski begitu, terdapat tim kedua yang juga akan berkompetisi di bawah bendera Afghanistan dengan warna hitam, merah, dan hijau yang melambangkan pemerintahan terpilih yang digulingkan Taliban pada 2021 lalu.

Tim ini terdiri dari 17 atlet perempuan, dan bersama dengan rekan-rekan laki-laki mereka, yang merupakan perwakilan dari diaspora atlet Afghanistan yang tersebar di seluruh dunia, dan akan ikut bersaing dalam berbagai cabang olahraga di ajang tersebut.

Presiden Komite Olimpiade Nasional Afghanistan, Hafizullah Wali Rahimi, yang sekarang beroperasi dari luar Afghanistan, menyatakan bahwa para atlet diaspora ini berpartisipasi dalam Asian Games karena kecintaan mereka terhadap olahraga dan keyakinan bahwa olahraga harus terlepas dari politik.

“Kami ingin olahraga benar-benar lepas dari politik sehingga para atlet dapat leluasa, baik di dalam maupun di luar negeri, melakukan aktivitas dan pengembangan olahraganya,” ujarnya.

Menurut Rahimi, kontingen perempuan itu sedang dalam perjalanan, yang terdiri dari tim bola voli yang telah berlatih di Iran, pesepeda dari Italia, dan perwakilan atletik dari Australia.

Rahimi mengungkapkan bahwa sebelumnya, pemerintah Afghanistan telah berupaya keras untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam olahraga, dengan tingkat partisipasi yang mencapai 20 persen.

Namun, dia berharap bahwa partisipasi perempuan dalam olahraga dapat ditingkatka  kembali di masa depan, bersama dengan upaya untuk mengembalikan hak-hak dasar perempuan di negara tersebut, termasuk hak untuk bersekolah.

“Kami berharap itu kembali, tentu saja,” katanya. “Tidak hanya olah raga, kami berharap mereka kembali diperbolehkan bersekolah dan bersekolah, karena itu adalah hak dasar manusia,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sejak Taliban merebut kembali Afghanistan ke tampuk kekuasaannya, mereka terus memberlakukan aturan ketat, khususnya bagi perempuan, yang sejauh ini telah dilarang untuk memasuki sektor-sektor publik, seperti pendidikan dan pekerjaan.

Kontroversi ini telah memicu kritik keras dari masyarakat internasional dan semakin mengisolasi Afghanistan di tengah krisis ekonomi yang mendalam dan eskalasi krisis kemanusiaan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya