Berita

Demonstran Uighur/Net

Dunia

Hilang Bertahun-tahun, Cendikiawan Uighur Divonis Penjara Seumur Hidup di China

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2023 | 06:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pihak berwenang China dikabarkan telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang cendekiawan Uighur terkemuka, Rahile Dawut.

Kabar ini datang dari sebuah yayasan berbasis di San Francisco yang berfokus pada kasus-kasus hak asasi manusia di China, Dui Hua Foundation, yang mengungkapkan kasus hilangnya cendekiawan yang dikenal atas karyanya dalam studi cerita rakyat dan tradisi masyarakat.

Rahile dikabarkan telah dinyatakan bersalah atas tuduhan membahayakan keamanan negara dalam persidangan yang dilakukan secara rahasia pada Desember 2018. Meskipun dia telah mengajukan banding, namun putusan tersebut tetap ditegakkan.


“Hukuman penjara seumur hidup terhadap Profesor Rahile Dawut adalah tragedi yang kejam, kerugian besar bagi masyarakat Uighur, dan bagi semua yang menghargai kebebasan akademis,” kata direktur eksekutif Dui Hua Foundation, John Kamm dalam pernyataannya.

Seperti dikutip dari The Star pada Sabtu (23/9), Rahile yang merupakan seorang profesor di Universitas Xinjiang dan pendiri Pusat Penelitian Cerita Rakyat Etnis Minoritas di universitas tersebut dilaporkan sempat menghilang pada akhir tahun 2017.

Hilangnya profesor itu bertepatan dengan tindakan keras yang diluncurkan pemerintah China yang menargetkan kelompok etnis Uighur, yang mayoritas beragama Islam dan berasal dari wilayah Xinjiang.

Selama beberapa tahun, tidak ada informasi pasti mengenai status dan keberadaan Rahile karena pemerintah China tidak mengungkapkan informasi tersebut.

Namun, baru-baru ini, Yayasan Dui Hua mengungkapkan bahwa otoritas China telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Rahile berdasarkan dokumen pemerintah yang mereka temukan.

Menanggapi kasus yang terungkap itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, tidak memberikan informasi mengenai kasus Rahile dalam konferensi pers regulernya pada Jumat. Namun, dia menegaskan bahwa China akan menangani kasus itu sesuai dengan hukum.

Rahile merupakan sosok yang terkenal secara internasional, karena karyanya yang mempelajari situs-situs suci Islam dan praktik budaya Uighur di Xinjiang dan Asia Tengah.

Dia telah menulis banyak artikel dan buku serta mengajar sebagai sarjana tamu di universitas terkemuka di luar negeri, termasuk di Cambridge dan Universitas Pennsylvania.

Kasus Rahile Dawut merupakan salah satu kasus dari lebih dari 400 akademisi, penulis, seniman, dan artis terkemuka yang ditahan di Xinjiang. Para kritikus telah menyatakan bahwa pemerintah China sengaja menargetkan kaum intelektual sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan, bahkan menghapus, budaya, bahasa, dan identitas Uighur.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya