Berita

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf bersama pengurus GM FKPPI Jatim/Ist

Politik

Bukan Politik Primordial atau Sektarian, GM FKPPI Berkiblat kepada Politik Kenegaraan dan Kebangsaan

SENIN, 18 SEPTEMBER 2023 | 16:16 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keluarga besar Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI) Jawa Timur menegaskan mereka tetap punya hak politik. Tapi bukan politik primordial maupun politik sektarian. Apalagi politik Identitas.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Wantimpus) GM FKPPI, Ahmad Basarah, saat memberi pengarahan dalam perayaan peringatan Hari Ulang Tahun ke-45 GM FKPPI di Gedung Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya.

Peringatan ini dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf beserta para Komandan Satuan di Wilayah Kodam V/Brawijaya, Ketua Umum GM FKPPI Dwi Rianta Soerbakti, Sekjen GM FKPPI Ari Garyanida dan anggota GM FKPPI dari berbagai daerah di Jatim.

Ketua Wantimpus GM FKPPI, Ahmad Basarah, menyampaikan maklumat kebangsaan yang mengatakan sikap politik GM FKPPI hendaknya berkiblat sepenuhnya pada politik kenegaraan dan politik kebangsaan, bukan politik partisan, apalagi sektarian.

"GM FKPPI mempunyai hak politik. Namun politik GM FKPPI bukan politik primordial, apalagi politik sektarian. Karena apa? Karena kita menolak politik identitas," ujar Basarah, diwartakan Kantor Berita RMOLJatim, Senin (18/9).

Politik GM FKPPI, lanjutnya, juga bukan politik golongan, apalagi politik partisan. Karena GM FKPPI bukan milik satu golongan atau partai politik tertentu. Akan tetapi politik GM FKPPI adalah politik negara, sebagaimana garis-garis politik TNI/Polri yang tegak lurus untuk negara.

"Menyambut Pemilu 2024 ini penting, karena keberadaan kader GM FKPPI di sejumlah partai politik justru harus penjaga, perajut tali persaudaraan sesama anak bangsa. GM FKPPI harus ikut berpartisipasi dalam agenda bangsa agar pemilu berjalan jujur, adil, aman dan damai," jelasnya.

Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan, pada Oktober nanti proses pemilu presiden dimulai dengan pendaftaran capres dan cawapres. Setelah itu, diprediksi bakal terjadi polarisasi di masyarakat.

"Menyikapi ini, kita harus berpedoman pemilu itu adalah pesta demokrasi. Jangan sampai diwarnai dengan huru-hara, ketakutan dan kerusuhan hanya karena berbeda pilihan," kata Pangdam.

Untuk itu, Pangdam meminta seluruh anggota GM FKPPI untuk menyerukan kepada masyarakat membantu TNI/Polri untuk menyosialisasikan pemilu damai, pemilu yang tetap bersatu meski berbeda pilihan.

"Saya apresiasi atas kegiatan GM FKPPI Jatim yang solid, kuat dan militan dibawah kepemimpinan Ketua Agoes Soerjanto, sekarang terus bantu kami menyosialisasikan pemilu damai, agar jangan terlalu fanatik dengan pilihannya. Apalagi pada pemilu presiden nanti juga berbarengan dengan pemilu legislatif dan DPD RI. Jadi walau berbeda pilihan tetap damai, tidak perlu hantam-hantaman," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah XIII GM FKPPI Jatim Ir R Agoes Soerjanto mengatakan, di tahun politik memang rawan terjadi gesekan. Gesekan tidak hanya terjadi di pusat, tapi juga di akar rumput.

Gesekan-gesekan itu jika tidak diredam sedini mungkin, lanjut Agoes, akan bisa menimbulkan kerawanan keamanan. Seperti kericuhan, bentrokan hingga kerusuhan.

"Kami dari GM FKPPI Jatim berkomitmen patuh dengan arahan para pembina yang adalah orang tua kami di TNI/Polri dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI yang akan selalu netral selama pemilu," ujar Agoes didampingi Sekretaris GM FKPPI Jatim Didik Prasetiyono.

Agoes juga mengaku siap membantu TNI/Polri, untuk menyosialisasikan pemilu damai di masyarakat.

"Kami instruksikan seluruh jajaran GM FKPPI Jatim untuk terus berkoordinasi dengan TNI/Polri di wilayah setempat untuk membantu deteksi dini. Agar Pemilu dan Pilkada berlangsung lancar dan tidak ada gontok-gontokan, tidak ada saling hantam. Sebab beda pilihan adalah hal yang wajar dalam sebuah pemilu," tandasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya