Berita

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Kritik Aksi Mogok Massal 13 Ribu Pekerja Otomotif

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2023 | 16:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemogokan massal yang dilakukan belasan ribu pekerja otomotif di Amerika Serikat (AS) telah mendapat kritikan keras dari mantan Presiden Donald Trump.

Dalam wawancara Trump dengan NBC yang dimuat pada Minggu (17/9), Trump memberi peringatan keras kepada pekerja otomotif AS bahwa mereka akan kehilangan pekerjaannya, karena produksi mobil, khususnya mobil listrik, akan beralih ke China.

“Para pekerja otomotif tidak akan mendapat pekerjaan apa pun, karena semua mobil ini akan dibuat di China. Mobil listrik, secara otomatis, akan dibuat di China,” kata Trump kepada Kristen Welker dari NBC News.

Dalam pernyataannya itu, Trump menyalahkan kepemimpinan serikat Pekerja Otomotif Bersatu (UAW)  atas pemogokan tersebut, dan secara khusus mengkritik Presiden UAW, Shawn Fain.

Menurut Trump, Fain tidak mewakili serikat pekerjanya dengan baik, dan dia memprediksi bahwa serikat pekerja otomotif akan lenyap dalam tiga tahun jika situasinya tidak berubah.

“Saya pikir dia tidak melakukan tugasnya dengan baik dalam mewakili serikat pekerjanya, karena dia tidak akan memiliki serikat pekerja dalam tiga tahun dari sekarang. Semua pekerjaan tersebut akan hilang, karena semua mobil listrik akan dibuat di China. Itulah yang terjadi,” kata Trump.

Pemogokan yang melibatkan sekitar 13 ribu pekerja otomotif AS pada Jumat ini, merupakan yang pertama kali ditargetkan oleh serikat pekerja UAW terhadap tiga perusahaan otomotif besar sekaligus, seperti General Motors, Ford dan Stellantis.

Mereka melakukan pemogokan setelah negosiasi gagal dalam sejumlah masalah, termasuk kenaikan gaji.

Masalah ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China dalam hal hubungan perdagangan dan ekonomi, dengan upaya kedua negara untuk memperbaiki hubungan terus semakin memburuk.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya