Berita

Presiden Joko Widodo/Ist

Politik

Ubedilah Badrun: Pernyataan Jokowi di Rakernas Seknas Langgar Etika Bernegara

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2023 | 10:03 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas organ relawan Seknas di Bogor pada Sabtu kemarin (16/9) dianggap bersifat interventif serta menyalahi prosedur dan etika bernegara. Karena, Jokowi menyampaikan data intelijen untuk kepentingan pribadinya.

Menurut analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, pernyataan Jokowi bahwa dirinya mengetahui segala rencana partai politik (parpol) dalam menghadapi Pemilu 2024 adalah pernyataan yang bersifat interventif dan menyalahi fungsinya.

"Mengunakan data inteljen yang nampak disampaikan untuk kepentingan dirinya bukan kepentingan negara," kata Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/9).


Selain itu, Ubedilah juga menyoroti pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa Indonesia harus menjadi negara maju dan makmur, sehingga kepemimpinan presiden ke depan sangat menentukan.

"Seolah-olah capres yang tidak didukung dirinya tidak akan membuat negara menjadi maju. Sebenarnya menghubungkan kepemimpinan presiden dengan majunya negara itu juga membuka borok kepemimpinanya sendiri," terang Ubedilah.

Di mana, kata Direktur Eksekutif Center for Social Political Economics and Law Studies (Cespels) ini, selama hampir 10 tahun, Indonesia pertumbuhan ekonominya stagnan di kisaran 5 persen, demokrasinya cacat dengan skor indeks 6,71, korupsinya merajalela dengan skor 34, dan rata-rata skor IQ anak Indonesia masih rendah dengan skor 78,49, serta usia lama pendidikan rata-rata masih SMP.

"Selain narasi Jokowi bermakna interventif, pernyataan Jokowi juga menyalahi prosedur dan etika bernegara, karena menyebutkan semua data yang dimilikinya bersumber dari BIN, TNI dan Polri," ujar Ubedilah.

Menurut Ubedilah, pernyataan Jokowi isinya benar, tetapi menjadi salah ketika disampaikan di forum Rakernas Relawan Seknas Jokowi, bahkan disampaikan secara terbuka di acara yang diliput media.

"Tentu pernyataan tersebut sangat berbahaya bagi proses politik elektoral menuju 2024, karena dalam bayang-bayang intelijen yang membaca pergerakan partai dan datanya digunakan presiden untuk kepentingan pemenangan kelompok politiknya," pungkas Ubedilah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya