Berita

Menteri Pertahanan China Li Shangfu/Net

Dunia

Hilang dari Peredaran, Menhan China Diduga Terlibat Skandal Korupsi

JUMAT, 15 SEPTEMBER 2023 | 12:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Pertahanan China Li Shangfu diduga sedang diselidiki atas kasus korupsi dan kemungkinan besar akan dipecat dari jabatannya.

Hal itu diungkap oleh dua pejabat Amerika Serikat, seperti dimuat The Washington Post, Jumat (15/9).

Selama dua pekan terakhir, Li sering kali absen dari hadapan publik. Ia terakhir terlihat pada 29 Agustus, ketika memberikan pidato di Forum Perdamaian dan Keamanan China-Afrika di Beijing.

Awal bulan lalu, ia melakukan perjalanan ke Belarus dan Rusia, bertemu di Moskow dengan mitranya, Sergey Shoigu. Dia dijadwalkan mengambil bagian dalam konferensi pertahanan dan keamanan internasional besar di Beijing bulan depan, Forum Xiangshan.

Li, 65 tahun, yang diangkat menjadi menteri pertahanan pada bulan Maret, adalah satu dari lima anggota dewan negara, pejabat tingkat tinggi, yang dipilih oleh Xi untuk membentuk kabinet kepemimpinan China tahun ini.

“Ini adalah beberapa posisi yang paling penting di China,” kata seorang pejabat senior AS.

Pejabat itu mengungkap, Li sedang diselidiki secara serius dan kemungkinan besar akan dicopot karena terlibat dengan tuduhan korupsi.

Jika Li dipecat, dia akan menjadi anggota dewan negara bagian kedua yang dicopot dari jabatan menteri dalam waktu tiga bulan.

“Ini bisa jadi lebih buruk dari itu,” kata pejabat itu.

Hingga saat ini, China belum menjelaskan secara terbuka ketidakhadiran Li. Sementara situs web militer China masih mencantumkan dia sebagai menteri pertahanan.

Biasanya, ketika pejabat China digulingkan karena korupsi atau kejahatan disipliner lainnya, Beijing tidak akan menyebutkan alasannya, dan konfirmasinya bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Kemungkinan pemecatan Li juga disampaikan oleh seorang pejabat China. Namun ia menyebut langkah tersebut dilakukan karena masalah kesehatan, bukan korupsi.

Para analis meyakini kepemimpinan Xi Jinping saat ini tengah mengonsolidasikan kekuasaan. Xi berusaha menyempitkan lingkaran dalam untuk diisi orang-orang yang baik secara publik agar dia tidak kehilangan dukungan publik.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya