Berita

Taliban/Net

Dunia

Taliban Bantah Laporan PBB Soal Meningkatnya Produksi Narkoba di Afghanistan

RABU, 13 SEPTEMBER 2023 | 18:28 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Taliban menolak laporan PBB terkait peredaran metamfetamin yang meningkat di Afghanistan setelah pemerintahan sementara itu mengambilalih negara itu.

Seperti dimuat Anadolu Agency pada Rabu (13/9), jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa laporan tersebtu tidak akurat, karena Afghanistan kini telah bebas dari narkoba.

“Pemerintah kami telah mengambil langkah-langkah yang sangat penting untuk memberantas narkoba di Afghanistan, termasuk larangan penanaman opium, perdagangan, dan penyelundupan narkoba di seluruh negeri,” tegas Mujahid.

Namun, Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) dalam laporannya mengungkapkan bahwa sejak 2021 perdagangan metamfetamin di Afghanistan memiliki peningkatan yang paling tinggi di seluruh dunia, meskipun perdagangan heroin mengalami penurunan.

"Perdagangan metamfetamin berkembang dengan cepat di Afghanistan daripada negara-negara tetangga lainnya, dengan jumlah penyitaan meningkat hingga hampir dua belas kali lipat, dari 2,5 ton pada 2017 menjadi 29,7 ton pada 2021," bunyi laporan UNODC.

Lebih lanjut, badan PBB itu juga mencatat bahwa penyitaan metamfetamin di Afghanistan juga mengalami peningkatan pesat, dari kurang dari 100 kilogram pada 2019, menjadi hampir 2.700 kilogram pada 2021, yang menunjukkan adanya peningkatan produksi narkoba di wilayah tersebut.

Laporan tersebut kini tengah menjadi perdebatan sengit yang diperkirakan akan terus berlanjut, dengan Taliban bersikeras bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah keras untuk memberantas narkoba.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya