Berita

Keributan antara warga dan aparat hukum saat menggelar aksi penolakan relokasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau/Repro

Politik

Bentrok Pulau Rempang, Kebijakan Jokowi Mirip "PKI" Orde Lama

SELASA, 12 SEPTEMBER 2023 | 14:56 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Semangat pemulihan ekonomi melalui kebijakan investasi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo kini dipertanyakan. Alih-alih menyejahterakan, faktanya kebijakan investasi justru membuat rakyat bawah kian terpinggirkan.

"Di periode kedua, Jokowi banyak melakukan blunder politik yang mengancam kondusivitas penduduk Indonesia di berbagai tempat. Atas nama pembangunan lewat investasi, tapi hanya dikuasai oleh segelintir orang tertentu," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/9).

Samuel memaparkan fakta yang terjadi di lapangan, bahwa pembangunan justru mengusir penduduk yang sudah mendiami sebuah tempat secara turun-temurun. Mirisnya, pemerintah bergeming dengan mengatasnamakan investasi.


"Investasi kok sadis, untuk siapakah investasi dilakukan pemerintah sekarang? Atas nama investasi, banyak wilayah dikuasai pemilik modal, enak betul ya," kritiknya.

Samuel lantas menyinggung bentrok antara aparat TNI-Polri dengan masyarakat melayu yang menolak relokasi sebagai imbas pengembangan investasi Pulau Rempang sebagai kawasan industri di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Sungguh miris melihat kebijakan pemerintahan Jokowi sekarang mirip-mirip tindakan 'PKI' di zaman orde lama. Harusnya investasi diperuntukkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, bukan malah menggusur," tandasnya.

Populer

Sekretaris Fraksi PDIP DPR Yakin Hasto Dapat Keadilan

Kamis, 05 Juni 2025 | 23:16

Mantan Panglima TNI: Presiden Saya Purnawirawan!

Minggu, 08 Juni 2025 | 11:20

Dimas Kanjeng Bagikan Dua Ribu Daging Kurban dan Paket Sembako

Sabtu, 07 Juni 2025 | 05:48

Tolak Serahkan Aset Tol, Dicurigai Ada Beking Kuat Jusuf Hamka

Senin, 09 Juni 2025 | 01:03

RSUD Tarakan Minta Maaf dan Skorsing dr. Diah dalam kasus Kematian Pasien Johanes

Sabtu, 07 Juni 2025 | 12:28

Pindahkan Empat Pulau Aceh ke Sumut, Tito Guncang Stabilitas Politik Prabowo

Senin, 09 Juni 2025 | 18:42

Dokter Tifa Doakan Sakit Kulit Jokowi Cepat Sembuh

Rabu, 04 Juni 2025 | 11:11

UPDATE

ITPLN Gandeng APITU Luncurkan Sekolah Vokasi Ikatan Kerja

Sabtu, 14 Juni 2025 | 01:19

Trump Sapa Prabowo Via Telepon Buka Peluang Kerja Sama

Sabtu, 14 Juni 2025 | 01:01

Pertamina Luncurkan Wajah Baru Media Korporasi Website

Sabtu, 14 Juni 2025 | 00:45

Indo Defence 2025 Simbol Keseriusan Bangun Kemandirian Pertahanan

Sabtu, 14 Juni 2025 | 00:32

Adian Geram Aplikator Online Keruk Triliunan dari Biaya Kelumrahan

Sabtu, 14 Juni 2025 | 00:15

Dahnil Siap Hadapi Kelompok Status Quo Pelaksanaan Haji

Jumat, 13 Juni 2025 | 23:45

Maroko Satu-satunya Palang Pintu Gagalkan Upaya Polisario Bangun Pusat Teroris Global

Jumat, 13 Juni 2025 | 23:20

Keluarga Korban Minta Oknum TNI Penembak Polisi Way Kanan Dihukum Mati

Jumat, 13 Juni 2025 | 22:55

Kejadian Langka! Pencopet HP Malah Diruqyah Korban

Jumat, 13 Juni 2025 | 22:49

Politikus PSI Dedy Nur Perlu Tes Kejiwaan, Samakan Jokowi dengan Nabi

Jumat, 13 Juni 2025 | 22:27

Selengkapnya