Berita

Nelayan menurunkan hasil laut yang ditangkap di pelabuhan Matsukawaura, sekitar seminggu setelah Jepang mulai membuang air limbah yang telah diolah/AFP

Dunia

Protes Pembuangan Air Limbah Fukushima, Nelayan dan Penduduk Jepang Ajukan Gugatan

SENIN, 04 SEPTEMBER 2023 | 17:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ratusan nelayan dan penduduk setempat yang tinggal di dekat Fukushima akan mengajukan tuntutan hukum pekan ini, guna menghentikan pelepasan air limbah nuklir yang dilakukan pemerintah Jepang.

Menurut keterangan dari anggota sekretariat kelompok tersebut, Sugie Tanji, lebih dari 100 penggugat, termasuk nelayan dan prefektur sekitarnya akan mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Fukushima pada Jumat (8/9) mendatang.

Seperti dikutip The Straits Times pada Senin (4/9), banyak nelayan Jepang yang menentang pelepasan tersebut karena kekhawatiran akan semakin menurunnya citra industri perikanan Jepang, setelah bencana 2011 lalu.


“Pemerintah gagal menepati janjinya untuk mendapatkan persetujuan dari para nelayan sebelum mengambil keputusan pelepasan,” katanya.

“Ini adalah kebijakan yang salah karena mengabaikan penolakan keras tidak hanya dari koperasi nelayan Fukushima tetapi juga dari koperasi di seluruh negeri,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Menurut ratusan anggota kelompok nelayan itu, pelepasan air radioaktif tidak dapat ditoleransi, karena akan semakin menambah penderitaan para korban kecelakaan nuklir.

Pada 2011, Jepang mengalami bencana alam terburuknya akibat gempa bumi berkekuatan tinggi yang memicu terjadinya gelombang tsunami setinggi 10 meter, yang menyebabkan bencana nuklir Fukushima.

Pemerintah Jepang berulang kali menegaskan bahwa air tersebut telah diolah dan tidak berbahaya, dengan pernyataan yang telah didukung oleh pengawas atom PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Meski begitu, pelepasan air ini telah menimbulkan reaksi keras, salah satunya dari China yang telah melarang impor makanan laut Jepang. Penangguhan itu dianggap akan berdampak pada industri perikanan di negara tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya