Presiden Barnas GP Pitra Romadoni Nasution/Net
. Dinamika politik Indonesia jelang Pemilu 2024 semakin memanas dengan kejutan yang tak terduga menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober mendatang.
Terbaru, Partai Demokrat merasa "dikhianati" setelah terembus kabar bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin, akan dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden dalam pemilu presiden (pilpres) tahun depan.
Barisan Nasional Ganjar Pranowo (Barnas GP) turut prihatin atas musibah yang dialami oleh Partai Demokrat, sampai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ikut kecewa atas sikap Anies Baswedan yang sejak awal digandeng dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, malah terkhianati.
Presiden Barnas GP Pitra Romadoni Nasution menilai hal tersebut tentunya sangat melukai hati kader Partai Demokrat.
Karena cawapres yang dijagokan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tak kunjung dapat kepastian, malah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang digadang-gadang menjadi calon wakil presiden pendamping Anies.
"Hal tersebut berpotensi hilangnya kepercayaan masyarakat karena tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati serta tidak memegang komitmen dan janji-janji," kata Pitra dikutip Minggu (3/9).
Menurut Pitra, akibat kekisruhan tersebut sebaiknya partai koalisi yang yang mengusung Anies segera melakukan evaluasi sejak dini agar tidak berpotensi dirugikan di kemudian hari.
"Sekarang sudah terluhat tidak sidiq, tidak amanah, dan tidak memegang komitmen. Bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar," kata Pitra.
Atas permasalahan ini, kata Pitra, rakyat indonesia bisa menilai bahwa capres yang tepat untuk memimpin bangsa ini adalah Ganjar Pranowo.
"Ganjar adalah capres yang selalu bersikap sederhana dan apa adanya tanpa bermuka dua," kata Pitra.
Pitra juga mengajak Partai Demokrat berkoalisi dengan capres yang amanah seperti Ganjar Pranowo untuk menuju Indonesia lebih baik.