Berita

Mantan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza/Net

Dunia

Yusron Ihza Minta Masyarakat Tak Percaya Berita Bohong Soal Air Limbah Fukushima

JUMAT, 01 SEPTEMBER 2023 | 21:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah banyaknya kabar simpang siur dan kekhawatiran masyarakat internasional mengenai keamanan pembuangan limbah air radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, mantan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza, berusaha menjawab keresahan tersebut.

Melalui kanal YouTube-nya yang diunggah pada Kamis (31/8), Yusron mewawancarai Duta Besar Jepang untuk RI, Kanasugi Kenji, dengan tujuan membuka jalan menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai isu tersebut.

Dalam pembukaannya, Yusron memulai dengan menggarisbawahi kondisi zaman saat ini, yang sering disebut sebagai "Post Truth," di mana kebenaran tidak lagi didasarkan pada fakta tetapi didasarkan atas dasar pembenaran.

Ia pun mengingatkan perkataan dari Menteri Propaganda Hitler, Joseph Goebbels yang mengatakan bahwa sebuah kebohongan yang diulang-ulang pada akhirnya diterima sebagai kebenaran.

Hal tersebut sejalan dengan informasi digital saat ini, di mana kita dihadapkan pada berita dan informasi dalam jumlah besar, tanpa jaminan kebenaran, termasuk dalam isu pembuangan air radioaktif Jepang yang telah mendapat perhatian global.

Pada 24 Agustus lalu, pemerintah Jepang telah memulai proses pembuangan air limbah dari PLTN Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik. Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat dunia, termasuk reaksi keras dari pemerintah China yang menyoroti dampaknya terhadap biota laut, yang berujung pada keputusan menangguhkan impor produk laut dari Jepang.

Tidak hanya itu, beberapa fasilitas Jepang juga dikabarkan telah menerima gangguan telepon dan serangkaian serangan terhadap Kedubes serta sekolah-sekolah Jepang di Tiongkok, seperti lemparan telur dan batu, setelah pembuangan limbah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Yusron menghormati hak semua negara untuk menyampaikan pendapat dalam bersikap, namun ia mengimbau masyarakat dunia, terutama China, untuk mencari kebenaran di balik isu ini dan menghindari penyebaran berita palsu.

"Banyaknya respons dari berbagai negara itu mungkin merupakan hak mereka untuk bersikap, tapi berhenti menyebarkan berita bohong dan memercayai berita bohong. Jika ada hal-hal yang kurang jelas, itu tentu lebih baik berbicara langsung dengan Jepang ," ujarnya.

Sementara, dalam gilirannya, Dubes Kanasugi juga menyerukan hal serupa. Menurutnya masyarakat internasional dapat melihat unggahan di situs Kementerian Luar Negeri Jepang, jika ingin melihat penjelasan ilmiah mengenai keamanan pembuangan limbah tersebut.

"Situs Kemlu jepang menyajikan fakta dan realita tentang hal di atas, hasil monitoring pun ada di situ," jelasdDubes Kanasugi.

Lebih lanjut, dalam mengakhiri wawancara itu, mantan Dubes yang memiliki pengalaman 16 tahun tinggal di Jepang ini juga menegaskan kepercayaannya terhadap standar moral tinggi yang dimiliki pemerintah Jepang.

Ia yakin bahwa Jepang akan memprioritaskan keselamatan manusia sebelum memutuskan untuk membuang limbah yang telah mendapat persetujuan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan lembaga terkait lainnya.

"Saya yakin standar moral yang tinggi yang dimiliki pemerintah Jepang, karena itu saya cenderung tidak percaya jika Jepang membuang limbah ke laut begitu
 saja," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya