Berita

Representative Image/Net

Dunia

Australia dan UE Lanjutkan Pembicaraan Mengenai Kesepakatan Perdagangan Bebas

KAMIS, 31 AGUSTUS 2023 | 12:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Australia dan Uni Eropa akan kembali melanjutkan pembicaraan perdagangan bebas pada Kamis (31/8), melalui telekonferensi antara Menteri Perdagangan Australia, Don Farrell, dan Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Valdis Dombrovskis.

Perundingan tersebut kembali dilanjutkan setelah sebulan lalu kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan, akibat perbedaan akses produk pertanian Australia, terutama daging sapi, ke pasar Uni Eropa, yang membuat Canberra membatalkan penandatanganan itu.

Berdasarkan laporan yang dimuat Reuters, Australia ingin mengamankan akses yang lebih besar untuk produk-produknya seperti daging domba, produk susu, dan anggur, yang saat ini masih dikenakan tarif dan kuota yang membatasi akses pasar.

Saat ini, kedua belah pihak tengah berusaha untuk mendiversifikasi jalur perdagangan mereka, di tengah kondisi aliran dana UE yang terkena dampak konflik Rusia dan Ukraina, dan Australia yang tengah menghadapi penurunan ekspor karena mitra dagang utamanya, China telah membatasi impor sejumlah produk pertanian, karena perselisihan politik pada 2020 lalu.

Dalam wawancaranya dengan Reuters pada pekan lalu, Mendag Farrell menyatakan harapannya bahwa UE akan mengajukan tawaran yang lebih baik dalam pertemuan berikutnya.

"Kami menginginkan investasi dari Eropa. Namun, mereka harus memahami bahwa sebagai bagian dari proses tersebut, mereka harus memberikan penawaran yang realistis," ujarnya.

Dalam wawancara tersebut, menurut Farrell, perjanjian perdagangan bebas akan mempermudah investasi Uni Eropa di sektor mineral penting yang sedang berkembang di Australia, dengan menyederhanakan proses akses melalui Badan Peninjau Investasi Asing (FIRB).

Australia memiliki peran penting dalam pasokan dunia untuk litium dan mineral lainnya yang digunakan dalam baterai mobil listrik dan industri pertahanan. Ini juga merupakan respons terhadap upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok dalam rantai pasokan mineral.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya