Berita

Kedutaan Rusia di Washington/Net

Dunia

Washington Lagi-lagi Kucurkan Dana untuk Bantu Ukraina, Rusia: Ini Puncak Kemunafikan

RABU, 30 AGUSTUS 2023 | 15:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan AS untuk mengirim lagi paket paket bantuan militer ke Ukraina mendapat kecaman dari Rusia.

Kedutaan Besar Rusia di Washington pada Rabu (30/8) bahkan menggambarkan keputusan AS itu sebagai “puncak kemunafikan.”

Sejauh ini, Washington kerap menyuarakan pesan kemanusiaan untuk membasmi kejahatan perang. Namun, di saat bersamaan Washington dan sekutunya terus memasok perangkat perang untuk Ukraina, di tengah negosiasi yang diupayakan Kremlin tapi ditolak Kyiv.

“Pengiriman HIMARS dan sistem pertahanan udara serta amunisi lainnya senilai seperempat miliar dolar kepada rezim Zelensky adalah puncak kemunafikan. Terlebih lagi ketika para pejabat mengaitkan bantuan militer dengan “kepedulian” terhadap rakyat. Kenyataannya, Washington tidak akan membiarkan konflik ini berakhir,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegram resminya.

Kedutaan juga menyinggung pernyataan salah satu mantan calon presiden AS, Mitt Romney, yang mengatakan bahwa mereka akan membantu Ukraina bertahan dari serangan Rusia dengan seminimal mungkin dana.

“Mustahil untuk tidak menghubungkan keputusan para pejabat hari ini dengan pernyataan baru-baru ini dari salah satu mantan calon presiden AS, Mitt Romney. Negara-negara mengurangi dan menghancurkan militer Rusia hanya dengan sejumlah kecil uang," tambah kedutaan.

Dengan terus menerus mengirimkan pasokan amunisi dan dana yang besar, itu menunjukkan Washington menginginkan perang terus berkobar, dan itu berarti nyawa rakyat sipil tidak terlalu berarti bagi Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru saja mengumumkan paket bantuan baru senilai 250 juta dolar ke Ukraina.

Menurut pengumuman tersebut, paket tersebut mencakup rudal AIM-9M untuk pertahanan udara, amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), amunisi artileri 155mm dan 105mm, peralatan pembersih ranjau, Javelin dan sistem serta roket anti-lapis baja lainnya, lebih dari 3 juta butir amunisi senjata kecil dan ambulans.

Senjata, amunisi dan peralatan akan diambil dari gudang senjata Pentagon.

“Hari ini kami mengumumkan paket bantuan militer berikutnya untuk membantu Ukraina dalam mempertahankan wilayahnya dan melindungi rakyatnya. Paket ini berisi kemampuan penting untuk membantu Ukraina di medan perang. Paket ini mencakup rudal AIM-9M untuk pertahanan udara, amunisi untuk Mobilitas Tinggi Sistem Roket Artileri, amunisi artileri 155mm dan 105mm, peralatan pembersih ranjau, Javelin dan sistem anti-lapis baja serta roket lainnya, lebih dari 3 juta butir amunisi senjata ringan, ambulans,” kata Blinken, seperti dikutip dari Reuters.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya