Berita

Data kemiskinan di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik/Net

Politik

Jurang Timpang Si Miskin dan Si Kaya Kian Dalam

SENIN, 14 AGUSTUS 2023 | 18:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketimpangan antara si miskin dan si kaya di Indonesia kian meningkat pesat sejak era reformasi hingga saat ini.

“(Ketimpangan di Indonesia) melesat paling cepat di antara seluruh negara di kawasan,” ujar Executive Director CNBC Indonesia Intelligence Unit, Muhammad Ma’ruf dalam pemaparan research-nya yang diterima redaksi, Senin (14/8).

Data Bank Dunia sepuluh tahun lalu, kata Maruf, sebanyak 10 persen orang Indonesia terkaya menguasai 77 persen dari seluruh kekayaan Indonesia.

Berdasarkan data tersebut, Indonesia pun dikenal dunia sebagai negara dengan kesenjangan sosial yang sangat tinggi, hampir menyamai Rusia.

"Indonesia adalah negara dengan ketimpangan tertinggi bersama Thailand, setelah Rusia dari 38 negara di dunia,” katanya.

Ketimpangan itu makin terlihat jika indikator kekayaan menggunakan standar dunia, seperti rasio indeks gini. Ketimpangan, kata dia, semakin melebar antara si miskin dan si kaya.

Namun demikian, ketimpangan tersebut seakan disamarkan karena Indonesia menggunakan perhitungan indikator sendiri.

Rasio Gini Indonesia terakhir berada pada angka 0,39, atau di bawah 0,4. Angka ini diframing seakan-akan baik-baik saja karena menggunakan teori ahli statistik dan sosiologi asal Italia, Corrado Gini tahun 1912.

“Bagaimana bisa alat ukur ketimpangan temuan Corrado pada 1912, berdasarkan reaksi empiris sosio-ekonomi masyarakat Italia abad 19, dipakai untuk mengukur kondisi ketimpangan abad 21?” tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya