Berita

Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto/Net

Politik

Ada Faktor Jokowi di Balik Tren Positif Elektabilitas Prabowo Jelang Pilpres 2024

SABTU, 12 AGUSTUS 2023 | 19:50 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Presiden Joko Widodo menjadi faktor utama di balik tren positif elektabilitas calon presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kedekatan di antara keduanya, menjadi faktor terdongkraknya daya elektoral Menteri Pertahanan tersebut di berbagai lembaga survei.

Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko mengungkapkan, selain kedekatan, adanya beberapa billboard Prabowo dengan Presiden Jokowi di Jawa Timur, juga menjadi pesan adanya dukungan dari kepala negara.

"Ini akan memberitahukan bahwa Prabowo itu bukan hanya Gerindra, tapi Prabowo itu didukung oleh Jokowi, dan Jokowi itu memiliki dampak yang bagus,” kata Anang dalam keterangannya, Sabtu (12/8).

Diamati Anang, billboard bertuliskan "Wayahe Prabowo" mulai banyak muncul di daerah Jatim. Bahkan, hal itu terpasang di wilayah yang dikenal sebagai kandang PDIP seperti Surabaya dan Madiun.

Lanjutnya, jika mencermati hasil survei Indikator Politik Indonesia, Prabowo juga sukses bertengger di peringkat pertama mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam survei tersebut Prabowo berhasil mendapatkan dukungan sebesar 36,8 persen, disusul Ganjar dengan 35,7 persen dan Anies yang hanya meraup 21,5 persen suara.

Kata Anang lagi, dengan modal elektabilitas dan kader Gerindra yang dikenal loyal, Prabowo tentu tinggal menjaga ritme dan memastikan dukungan Jokowi benar dia dapat untuk meraih kemenangan Pilpres 2024.

“Posisi Jokowi memiliki pendukung yang cukup loyal juga di wilayah Jatim, dan ini nanti mungkin akan diarahkan untuk mendukung Prabowo,” pungkas Anang.

Populer

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

Jokowi Makin Kasar

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:42

Fuad Bawazier Ngaku Diperas Rp4 Miliar

Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:41

UPDATE

Suhartoyo Tidak Sah Jabat Ketua MK, Anwar Usman Menang Gugatan

Selasa, 13 Agustus 2024 | 20:03

RK Tegaskan Pendamping Tetap Inisial S dari KIM Plus

Selasa, 13 Agustus 2024 | 20:00

Tak Ada Perubahan, RK Siap Berlaga di Pilkada Jakarta

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:52

DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas WNA Penambang Liar

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:45

Dipimpin Lodewijk, Rapat Pleno Golkar Digelar Musyawarah Mufakat

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:35

Polri Wujudkan 'BETAH' pada Seleksi Sespim dan Alih Golongan

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:29

Prof Jimly: Pleno Golkar Harus Tolak Pengunduran Diri Airlangga

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:26

Jadi Calon Kuat Plt Ketum Golkar, AGK Merendah

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:11

Tersangka Baru Korupsi Timah Menangis Ditahan Kejagung: Saya Nggak Salah

Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:52

KPK Anggap Tak Ada Kerugian Negara dalam Kasus Supian Hadi

Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:52

Selengkapnya