Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Harga Beras Dunia Mencapai Level Tertinggi

SABTU, 12 AGUSTUS 2023 | 15:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan India, pengekspor utama beras dunia, untuk menetapkan pembatasan pengiriman beras putih non-basmati, telah ikut mempengaruhi harga beras hingga mencapai level tertinggi dalam hampir 15 tahun.

Menurut data Asosiasi Eksportir Beras Thailand, harga beras putih telah melonjak menjadi 648 dolar AS per ton, level tertinggi sejak Oktober 2008.

Lonjakan terjadi setelah India, mengumumkan pembatasannya pada akhir Juli 2023.


Pemerintah India menjelaskan langkah tersebut sebagai upaya untuk menjaga harga beras dalam negeri, yang telah meningkat lebih dari 30 persen sejak Oktober 2022. Namun, larangan tersebut telah memicu kekhawatiran akan inflasi lebih lanjut di pasar pangan global karena beras sangat penting untuk diet miliaran orang di Asia dan Afrika.

Ancaman terbaru terhadap pasokan beras datang dari Thailand, pengirim terbesar kedua di dunia, di mana pihak berwenang telah mendorong petani untuk beralih ke tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air karena negara tersebut bersiap menghadapi kondisi yang lebih kering dengan terjadinya El Nino.

Pola iklim siklus cenderung membawa penurunan curah hujan ke Asia Tenggara dan wilayah lain, dengan dampak negatif pada tanaman.

Data menunjukkan, El Nino sebelumnya selama tahun panen 2015-2016 mengurangi areal beras Thailand dan memangkas produksi beras tahun-ke-tahun sebesar 16 persen. Total curah hujan tahun ini di daerah-daerah penghasil beras di negara itu berjalan 23 persen di bawah tingkat tahun lalu, meskipun masih mendekati rata-rata 10 tahun, menurut database Gro.

Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, Thailand mengirimkan 4,8 juta metrik ton hasil panen, dengan ekspor bulanan sebesar 700.000 hingga 800.000 ton, menurut Charoen Laothamatas, presiden Asosiasi Eksportir Beras Thailand.

Dia melaporkan ekspor beras tahun lalu sebanyak 7,71 juta ton.

“Pasar dunia sangat bergejolak karena spekulasi di setiap pasar, mempengaruhi negara-negara yang tidak memiliki saham,” kata Laothamatas dalam jumpa pers pekan lalu, seperti dikutip Reuters.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya