Berita

Dadan K. Ramdan/RMOLJabar

Publika

Pemilu di Antara Calon Paripurna dan Abal-abal

OLEH: DADAN K RAMDAN
JUMAT, 11 AGUSTUS 2023 | 08:58 WIB

MEMILIH calon-calon yang memiliki integritas, perlu dilakukan oleh semua institusi pengusung, baik pengusung perseorangan maupun partai politik. Perhelatan terdekat adalah pada Pemilu Legislatif 2024.

Partai politik akan dihadapkan pada pemilihan calon dari kadernya masing-masing. Namun fenomena terkini, banyak partai yang tidak melakukan kaderisasi terhadap anggotanya, jadi tidak aneh jika kemudian banyak partai baik di tingkat regional dan lokal bahkan ada yang ditingkat pusat pun merasa kesulitan mencari kader partai yang paripurna untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif pada pemilu mendatang ini.

Hal yang terjadi adalah merekrut calon dengan tiga kriteria, yaitu populer, punya kekuatan finansial, dan status pelengkap. Jadilah tiga kriteria ini berubah sebagai syarat calon yang diusung untuk mengikuti perhelatan di arena Pemilu 2024.


Bisa dibayangkan, dengan ketiga kriteria ini maka yang muncul adalah kader instan dan karbitan bahkan abal-abal. Hanya karena satu sisi saja yang dipertimbangkan misalnya adalah memiliki kekuatan finansialnya, ternyata belum juga menjadi anggota legislatif, sudah tersandung kasus misalkan ijazah palsu.

Belum menjadi anggota dewan sudah berani melakukan pemalsuan data pribadi, lantas bagaimana kalau sudah terpilih? Bisa berabe ke depannya. Karena untuk menelurkan sebuah keputusan regulasi akan dihadapkan dengan kompleksitas persoalan dan kepentingan sementara mentalnya abal-abal, yang menjadi korban adalah rakyat.

Lain halnya jika partai politik yang melakukan kaderisasi secara baik dan paripurna, paling tidak selain strategi partai tersampaikan, juga pembentukan mental kader terus dibentuk sesuai falsafah fundamental yang dimiliki partai.

Hasilnya partai memiliki kader-kader militan dengan kualitas kepribadian dan moral yang kuat, serta komitmen untuk bertindak dengan jujur, adil, dan konsisten.

Integritas adalah karakter positif yang mencerminkan kesetiaan pada nilai-nilai moral dan etika, termasuk kejujuran, tanggung jawab, dan transparansi.

Seorang calon legislatif atau kepala daerah yang memiliki integritas diharapkan untuk bertindak jujur dalam menjalankan tanggung jawab dengan menghindari praktik perilaku curang atau manipulatif. Pun mampu transparan dalam pengambilan keputusan dengan cara berkomunikasi yang jelas tentang alasan di balik keputusan dan tindakan yang diambil.

Selain itu dia mampu mengutamakan kepentingan publik terutama kepentingan masyarakat dan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok dan mampu mengakui kesalahan dan selalu belajar dari pengalaman, serta bersedia bertanggung jawab atas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambilnya.

Lalu mampu menjunjung tinggi etika dan norma dengan menghormati nilai-nilai etika dan menjalankan tugas sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Mampu menjaga diri untuk menghindar dari setiap keterlibatan  praktek korupsi dengan kemampuan diri untuk menolak setiap tawaran atau tindakan korupsi dan tidak menyalahgunakan kekuasaan atau sumber daya yang dimiliki.

Hal ini tercipta dalam komitmen pada amanah untuk menunaikan janji dan komitmen yang telah diberikan kepada pemilih atau masyarakat.

Integritas merupakan salah satu kualitas yang sangat dihargai dan menjadi citra pemimpin dan wakil rakyat, karena dapat mempengaruhi reputasi dan kredibilitas seseorang dalam memimpin dan mewakili setiap kepentingan masyarakat, melalui pengawalan kepentingan arah kebijakan partai politik dalam menyalurkan aspirasi konstituen demi pencapaian kemaslahatan terhadap negara dan bangsa.

Paling tidak, akan dapat memberikan kekokohan perjuangan yang ingin dicapai oleh peran-peran politik, sebagai kontributor utama dalam mengisi ruang-ruang perhelatan demokrasi di gedung perwakilan rakyat. Di mana silang pendapat di dalam gedung tersebut menghasilkan regulasi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Penulis adalah Korpres MD KAHMI Purwakarta 2022-2027 dan Ketua KPU Kabupaten Purwakarta 2003-2008

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya