Berita

ilustrasi/net

Dunia

Kejang Saat Berenang, Wanita Taiwan Meninggal Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak

JUMAT, 11 AGUSTUS 2023 | 05:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas kesehatan Taiwan mengumumkan satu kasus kematian akibat infeksi amoeba pemakan otak yang langka. Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan dalam 12 tahun.

Dalam pernyataannya pada Rabu (9/8), Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan mengatakan kasus terjadi pada seorang perempuan.

"Pada 26 Juli, seorang wanita berusia 30-an dikabarkan mulai mengalami gejala sakit kepala dan leher kaku," menurut pusat tersebut, seperti dikutip dari Taiwan News.

Penyakitnya itu berkembang pesat. Wanita itu akhirnya mencari pertolongan medis setelah menunjukkan gejala lain seperti demam, menggigil, dan kejang. Sayangnya, dia tidak tertolong dan meninggal pada 1 Agustus," lanjutnya.

Diagnosis Naegleria fowleri, biasa disebut "amoeba pemakan otak," kemudian dikonfirmasi sebagai penyebab infeksi fatal. Terakhir kali Taiwan mencatat infeksi amoeba pemakan otak adalah pada tahun 2011, ketika seseorang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut. setelah mengunjungi pemandian air panas.

"Fasilitas air dalam ruangan tempat wanita itu berkunjung kemudian ditutup dan didesinfeksi sebagai tindakan pencegahan. Investigasi sedang dilakukan untuk mengidentifikasi sumber infeksi," kata otoritas kesehatan.

Pemilik bisnis mengatakan bahwa tempat tersebut diklorinasi setiap hari pada level 1,5 ppm. Tidak ada pengunjung atau pelatih lain yang secara teratur mengakses fasilitas tersebut yang melaporkan penyakit.

Amoeba dapat ditemukan di air tawar seperti danau dan sungai, air panas bumi, kolam renang yang tidak terawat, air keran, dan tanah. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi lebih dari 97 persen, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

"Kasus jarang terjadi. India, Thailand, AS, dan Pakistan telah mencatatnya selama lima tahun terakhir, kebanyakan pada bulan Juli dan Agustus," kata CDC Taiwan.

Para ahli telah mendesak orang untuk mencegah air masuk ke hidung mereka dan menjaga kepala mereka di atas air saat melakukan aktivitas air.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya