Berita

Representative Image/Net

Dunia

AS Beri Tawaran Rahasia Jahat kepada Taliban untuk Ganggu Stabilitas Iran

KAMIS, 10 AGUSTUS 2023 | 23:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

  Dua tahun pasca pengambilalihan Kabul oleh Taliban, Afghanistan masih mengalami krisis kemanusiaan yang mengerikan. Fakta tersebut tampaknya telah memotivasi Amerika Serikat (AS) untuk memanfaatkan sebagai alat menghadapi rival-rivalnya.

Dugaan tersebut disampaikan oleh utusan presiden Iran untuk Afghanistan, Hassan Kazemi Qomi, yang mengatakan bahwa AS tengah berupaya mengubah Afghanistan menjadi wilayah konflik untuk negara tetangganya, khususnya Iran.

"Karena perbatasan panjang yang kita miliki dengan Afghanistan, musuh berusaha menciptakan ketidakstabilan melalui jalur ini," kata Qomi, seperti dimuat Mehr News, Kamis (10/8).

Utusan itu menyoroti serangkaian kejahatan baru di negaranya yaitu saat AS mengganti pasukan mereka dengan pejuang Daesh di perbatasan.

Menurut Qomi, AS telah menggunakan pengaruhnya seperti aset Afghanistan yang mereka blokir sebagai alat dan pengungkit untuk memberi tekanan dan memanfaatkan Taliban.

Sementara sumber lain yang berbicara kepada Tehran Times juga mengatakan bahwa AS diduga telah mengajukan tawaran kepada para negosiator Taliban untuk mengganggu stabilitas kawasan.

"AS menawarkan untuk melepaskan dana sebesar 7 miliar dolar (Rp 106 triliun) yang dibekukan di bank-bank Amerika dengan imbalan langkah-langkah Taliban yang dapat merugikan kawasan, khususnya Iran," kata sumber yang berbicara secara anonim tersebut.

Namun, tawaran rahasia itu dikabarkan belum diterima oleh Taliban. Akan tetapi, muncul laporan lain bahwa Taliban sedang mempertimbangkan menggunakan bom bunuh diri dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini dengan Iran, terkait sengketa atas air.

Taliban juga diduga telah mengerahkan ribuan tentara dan ratusan pelaku bom bunuh diri ke perbatasan Iran, yang membuat ratusan kendaraan militer dan senjata secara tiba-tiba ditinggalkan oleh AS di perbatasan.

Untuk itu, atas dugaan rencana rahasia jahat yang ditudingkan tersebut, pejabat Iran tengah mengintensifkan upayanya untuk melakukan banyak pertemuan dengan negara tetangga seperti Pakistan, guna membahas masalah keamanan di Afghanistan

"Setiap perkembangan di Afghanistan memiliki dampak signifikan pada stabilitas Iran dan Pakistan," pungkas Qomi.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya