Secara tidak sengaja, kepolisian Irlandia membagikan informasi pribadi personelnya kepada publik pada Selasa malam (8/8).
Kebocoran data tersebut menimbulkan ancaman serius, karena personel kepolisian Irlandia kerap menjadi target penyerangan kelompok pemberontak.
Mengutip laporan Dinas Kepolisian Irlandia, informasi tentang seluruh personel mereka sempat tersedia secara umum di situs pelapor selama sekitar dua setengah jam sebelum akhirnya dihapus.
"Nama keluarga, inisial, lokasi kerja, dan departemen dari setiap anggota staf tidak sengaja ditampilkan di halaman website pelapor," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
The Star.
Asisten Kepala Polisi Irlandia, Chris Todd mengatakan bahwa sangat penting merahasiakan data para personel, khususnya di Irlandia Utara, karena banyak kelompok pemberontak yang mengincar keselamatan mereka.
"Meski yang terungkap hanya nama belakang dan inisial saja. Tetapi dampaknya akan tetap signifikan. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga kerahasiaan mereka untuk mengurangi risiko penyerangan," tegasnya.
Tingkat terorisme di wilayah Irlandia Utara telah ditingkatkan statusnya menjadi sangat parah oleh Badan Intelijen MI5 Inggris.
Peningkatan itu dilakukan menyusul insiden penyerangan oleh kelompok pemberontak IRA yang mengakibatkan seorang polisi Irlandia terluka parah Februari lalu.
Meski kesepakatan damai atas konflik sektarian di Irlandia Utara telah tercapai tahun 1998 lalu, tetapi hingga kini, petugas polisi masih menjadi sasaran kelompok militan yang kerap melancarkan teror dengan serangan bom atau senjata api.