Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

WHO Ingatkan Ada Kandungan Berbahaya dalam Obat Sirup Flu Buatan India

RABU, 09 AGUSTUS 2023 | 07:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan adanya bahaya dari serangkaian sirup obat flu yang diproduksi oleh sebuah perusahaan India.

Badan PBB mengatakan kumpulan sirup, bermerek Cold Out, yang juga ditemukan di Irak dan diproduksi oleh Laboratorium Fourrts (India) untuk Dabilife Pharma, memiliki kontaminan dietilen dan etilen glikol yang lebih tinggi dari batas yang dapat diterima. Bahan kimia tersebut dapat berakibat fatal dan menyebabkan gagal ginjal akut pada puluhan anak.

"Batch tersebut mengandung 0,25 persen dietilen glikol dan 2,1 persen etilen glikol, ketika batas keamanan yang dapat diterima untuk keduanya mencapai 0,10 persen," kata WHO dalam peringatan produk medisnya, seperti dikutip dari Africa News, Selasa (8/8).


Peringatan tentang Cold Out adalah peringatan terbaru yang dikeluarkan dalam beberapa bulan terakhir tentang sirup obat batuk terkontaminasi yang dijual di seluruh dunia.

Empat jenis obat, yang dibuat di India, menyebabkan kematian sedikitnya 70 anak di Gambia tahun lalu, menurut komisi penyelidikan kepresidenan negara itu.

WHO mengatakan, sirup tersebut mengandung jumlah dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak dapat diterima, yang biasa digunakan sebagai antibeku.

Pada Oktober 2022, Gambia menarik kembali sejumlah obat setelah kematian anak-anak, termasuk semua sirup obat batuk dan pilek yang beredar, serta semua produk yang diproduksi oleh perusahaan India Maiden Pharmaceuticals, tempat asal sirup yang terkontaminasi.

Penyelidikan menyimpulkan bahwa obat-obatan tersebut belum terdaftar di Badan Pengawas Obat sebelum diimpor, sebagaimana disyaratkan oleh peraturan.

Komisi juga mencatat kebutuhan mendesak untuk mendirikan laboratorium kendali mutu untuk melakukan tes pada semua obat yang diimpor ke negara itu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya