Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Desak Filipina Singkirkan Kapal Perang dari Laut China Selatan

SELASA, 08 AGUSTUS 2023 | 18:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China kembali mendesak Pemerintah Filipina untuk menarik kapal perang yang "secara ilegal" dikandangkan sejak Perang Dunia Kedua dari wilayah Second Thomas Shoal dan digunakan Manila sebagai pangkalan.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri China muncul setelah Filipina pada Senin menolak untuk meninggalkan pos tersebut dan memanggil duta besar China untuk menyampaikan protes diplomatik dengan kata-kata keras atas penggunaan meriam air oleh China dalam konfrontasi dengan kapal-kapal Filipina selama akhir pekan.

Manila menuduh Beijing melakukan tindakan berlebihan dan ofensif terhadap kapal-kapal Filipina.

"China sekali lagi mendesak pihak Filipina untuk segera mengeluarkan kapal perang dari Second Thomas Shoal dan mengembalikannya ke keadaan kosong," kata Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari The National, Selasa (8/8).

"China telah berkomunikasi ke Filipina tentang masalah Second Thomas Shoal berkali-kali melalui saluran diplomatik, tetapi niat baik dan ketulusannya telah diabaikan," tambahnya.

Manila sengaja mengandangkan kapal perang era Perang Dunia Kedua pada 1999 untuk memperkuat klaim kedaulatan Filipina. Beijing mengatakan penggunaan meriam air datang sebagai peringatan.  

Kebuntuan terjadi pada Sabtu di dekat Second Thomas Shoal, yang telah diduduki Filipina selama beberapa dekade.

Konflik teritorial di Laut China Selatan yang melibatkan China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei sudah berlangsung lama. AS, Uni Eropa, Australia, dan Jepang mendukung Filipina dalam hal ini dan menyatakan keprihatinan atas tindakan China.

Petugas penjaga pantai dan diplomatik Filipina mengadakan konferensi pers pada Senin di mana mereka menunjukkan video dan foto, yang mereka katakan menunjukkan enam kapal penjaga pantai China dan dua kapal milisi memblokir dua kapal sipil sewaan angkatan laut Filipina yang membawa pasokan ke pasukan Filipina di Second Thomas Shoal.

"Satu kapal pemasok dihantam dengan meriam air yang kuat oleh penjaga pantai China," kata militer Filipina.

Pada Selasa, penjaga pantai China memperlihatkan video meriam air yang menyemprot di dekat kapal Filipina yang lebih kecil tanpa mengenainya.

"Kami mendesak China untuk tidak meningkatkan masalah dengan meriam air atau laser tingkat militer, yang membahayakan nyawa Filipina, tetapi dengan negosiasi yang tulus dan cara diplomatik lainnya," kata Jonathan Malaya, asisten direktur jenderal Dewan Keamanan Nasional Filipina.

Hubungan China dan Filipina semakin tegang terkait masalah Laut China Selatan. Di bawah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Manila beralih kembali ke AS, yang mendukung Manila dalam sengketa maritimnya dengan China.

Populer

Konsesi Tambang Ormas Dicurigai Siasat Jokowi Kabur dari Kejaran Utang

Sabtu, 15 Juni 2024 | 12:27

Investor IKN Hanya Dongeng!

Kamis, 06 Juni 2024 | 11:12

Perwakilan Kontraktor Minta Penegak Hukum Periksa Bupati Keerom

Senin, 10 Juni 2024 | 10:37

Dugaan Korupsi Askrida Naik Lidik

Senin, 10 Juni 2024 | 22:37

Bey Machmudin Pastikan Tak Ada Ormas Keagamaan di Jabar yang Kelola Tambang

Rabu, 12 Juni 2024 | 00:19

Bey Machmudin Siapkan Bonus Kontingen Peparnas 2024

Selasa, 11 Juni 2024 | 13:16

Penyidik KPK Sita Handphone Hasto dan Geledah Ajudan

Senin, 10 Juni 2024 | 15:24

UPDATE

Zita Anjani Senang Kesenian Barongsai Lestari di Jakarta

Minggu, 16 Juni 2024 | 21:59

Golkar Lebih Nyaman Dorong Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

Minggu, 16 Juni 2024 | 21:41

Prabowo Harus Jawab Kondisi Rupiah yang Terpuruk Usai Dilantik

Minggu, 16 Juni 2024 | 21:14

Momentum Iduladha Jadi Refleksi Kembali ke UUD 1945 Naskah Asli

Minggu, 16 Juni 2024 | 20:52

Sarana Jaya Gelar Lomba Tari Betawi Tingkat SD

Minggu, 16 Juni 2024 | 20:30

Komunitas Serayu Dorong Mujiyono Maju Pilkada Jakarta

Minggu, 16 Juni 2024 | 20:20

PPP NTT Dorong Rapat Besar Tuntut Mardiono Mundur

Minggu, 16 Juni 2024 | 20:14

Anies CLBK Nonton Film Lafran Bareng Sandi

Minggu, 16 Juni 2024 | 19:59

FIS UNJ Gagas Gerakan Moral Lawan Judi Online

Minggu, 16 Juni 2024 | 19:40

Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Pasokan Energi

Minggu, 16 Juni 2024 | 19:24

Selengkapnya