Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Gara-gara Game PUBG, Satu Orang di Afghanistan Tewas dan Tiga Lainnya Luka-luka

JUMAT, 04 AGUSTUS 2023 | 16:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bentrokan terjadi di Provinsi Paktia, Afghanistan, antara Taliban dengan keluarga seorang anak yang tertangkap basah bermain game seluler PUBG, yang dilarang di negara itu.

Berdasarkan laporan dari sumber lokal yang dimuat Afghanistan International, Jumat (4/8), insiden tragis ini terjadi pada Rabu di distrik Zazai Aryob, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Awalnya, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dikabarkan ditangkap oleh Taliban karena kedapatan bermain game PUBG. Setelah penangkapan anak tersebut, Taliban juga memanggil keluarga anak itu.

Setelah pemanggilan, ketegangan verbal kemudian terjadi antara mereka, yang memicu tindakan ekstrim dari pihak Taliban.

"Mereka menembak kerabat anak tersebut, mengakibatkan kematian seorang paman dari anak itu dan melukai dua paman lainnya. Sementara tiga warga distrik lainnya juga ikut terluka dalam kejadian tragis ini," tulis Afghanistan International dalam laporannya.

Pihak berwenang Taliban di provinsi Paktia sendiri telah mengkonfirmasi insiden yang terjadi itu akibat perbedaan antara masyarakat dan Taliban di distrik tersebut.

Menanggapi kejadian tersebut, warga setempat mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap tindakan brutal Taliban dengan melakukan protes sambil membawa jenazah pria yang tewas dan memajangnya di depan kantor gubernur Taliban di provinsi Paktia, sebagai bentuk penentangan atas kekerasan itu.

Di bawah pemerintahan Taliban, pemimpin sementara negara itu sebelumnya telah mengeluarkan larangan terhadap game seluler PUBG di Afghanistan, karena aplikasi tersebut dianggap dapat menyesatkan para pemuda.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya